Autokorelasi spasial merupakan salah satu metode analisis spasial untuk menentukan adanya hubungan atau keterkaitan antar lokasi amatan dengan lokasi tetangga dengan asumsi bahwa lokasi yang berdekatan akan memiliki tingkat korelasi yang lebih besar sehingga apabila suatu perubahan terjadi pada suatu lokasi, maka perubahan juga akan terjadi di lokasi sekitarnya. Sehingga analisis autokorelasi spasial dapat dimanfaatkan untuk melihat korelasi antar wilayah terhadap suatu fenomena sosial, seperti halnya isu ketimpangan gender. Indeks Moran dan LISA digunakan dalam penelitian ini dan diperoleh hasil bahwa nilai IKG Kabupaten/Kota di Pulau Jawa pada tahun 2019 memiliki korelasi positif dimana wilayah amatan dengan nilai IKG tinggi dikelilingi oleh wilayah dengan nilai IKG tinggi, dan sebaliknya. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui klasterisasi wilayah yang membutuhkan pertimbangan kebijakan khusus secara kewilayahan guna mengatasi permasalahan ketimpangan gender.