Sebagai sebuah agama baru, tidak heran jika kemudian Islam terusir dari tempat kelahirannya menuju sebuah daerah baru, yakni Madinah. Menariknya, Islam justru diterima di Madinah yang nota bene merupakan masyarakat majemuk. Perbedaan suku, budaya, kebiasaan dan banyak hal lainnya tentunya melahirkan sebuah habitual yang berbeda-beeda dari setiap suku yang ada di Madinah pada saat itu. Islam hadir dan menjadi dominator hebat dari serentetan konflik yang acap kali terjadi di Madinah. Pada ahirnya Isalm menjlema menjadi salah satu pusat peradaban besar di sepanjang masa. Mendapati realistas yang begitu kompleks dan syarat akan konflik yang menghawatirkan dan hampir tak pernah usai. Islam, membuktikan dirinya hadir sebagai agama yang tidak hanya melulu menyembah Tuhan, tetapi hadir sebagai sebuah agama yang dapat memberikan solusi. Terbukti, Islam kemudian melahirkan sebuah kesepakatan yang tidak hanya mengantarkan Madinah sebagai sebuah kota yang penuh peradaban, tetapi juga hadir sebagai sebagai sebuah kota yang menjadi pijakan dari kemajuan peradaban di seluruh dunia dengan sebuah kesepakatan antar masyarakat majemuk yang tak pernah luntur gegap gempitanya dalam sepanjang masa; piagam Madinah