Dida Akhmad Gurnida, Dida
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Association of Ascariasis with Nutritional and Anemic Status in Early School-Age Students Eidwina, Chin Annrie; Faridah, Lia; Ermaya, Yudith Setiati; Akhmad Gurnida, Dida
Althea Medical Journal Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Althea Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.852 KB)

Abstract

Background: Ascariasis is one of the most frequent helminthias is that occurred in school-age children. Commonly, severe intensity of infection will seriously affect the nutritional and anemic status of the students. The aim of this study was to determine the association of ascariasis with nutritional and anemic status in early school-age students. Methods: An analytical cross-sectional study was conducted based on the secondary data from Jatinangor Cohort. The secondary data of 74 students who met the criteria were included in this study. Data collection was conducted in the Department of Epidemiology and Biostatistics from August to September 2014. The data obtained was analyzed based on the characteristics of the students regarding gender, age, class, parents’ education, ascariasis, nutritional and anemic status. Then, the data were further analyzed to determine the association of ascariasis with nutritional and anemic status of the students using the chi square test or Fisher test if the requirement was not fulfilled.Results: Sixteen (22%) students were having Ascaris lumbricoides infection, six (8.1%) students were thin and seventeen (23%) students were anemic. There was no statistically significant association found of Ascaris lumbricoides infection with nutritional and anemic status in early school-age students (P value <0.05) in this study.Conclusions: There is no statistically significant association of Ascaris lumbricoides infection with nutritional and anemic status of the early school-age students. [AMJ.2016;3(1):93–8] DOI: 10.15850/amj.v3n1.710
HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA) PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Primadevi, Inggit; Akhmad Gurnida, Dida; Fadlyana, Eddy
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v5i1.1539

Abstract

Permasalahan gizi merupakan salah satu masalah utama pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Pendek (stunting) merupakan masalah gizi kronis yang dapat memberikan gambaran kegagalan pertumbuhan yang terakumulasi sejak sebelum dan sesudah kelahiran yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya zat gizi. Tingginya angka prevalensi stunting di Kabupaten Tanggamus yaitu 26,8% yang melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20% yang artinya stunting baduta di Kabupaten Tanggamus masih diatas batas toleransi yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) pada baduta usia 6-24 bulan dengan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan desain Cross Sectional, dengan jumlah sampel penelitian 100 orang ibu yang memiliki baduta usia 6-24 bulan di Posyandu Desa Purwodadi, Gisting Bawah, dan Banjar Manis wilayah kerja Puskesmas Gisting yang diambil secara consecutive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui pengukuran panjang badan untuk kejadian stunting, wawancara untuk data IMD, pemberian ASI Ekslusif, praktik PMBA, riwayat penyakit ISPA, riwayat penyakit Diare, serta survey konsumsi makan dengan menggunakan food recall 24 hours untuk data riwayat asupan energy, protein dan kalsium, kemudian data diolah dan dianalisis secara deskriptif analitik menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian di tempat penelitian menunjukkan prevalensi kejadian stunting sebesat 26%. Faktor yang terbukti berhubungan dengan stunting adalah praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA) p=0,032, sedangkan IMD p=0,211 dan ASI Ekslusif p=0,283 yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Dari hasil regresi logistic ganda, faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah PMBA dengan OR 3,27 (1,22-8,57) dengan nilai p=0,018. Praktik PMBA merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting. Promosi dan pendidikan kesehatan tentang PMBA sebaiknya diberikn sejak masa kehamilan untuk mencegah kegagalan pertumbuhan, promosi PMBA yang lebih dekat dengan masyarakat dengan memnfaatkan kader yang telah mengikuti pelatihan konseling PMBA dan membuat panduan PMBA yang dilengkapi resep makanan dan tips yang disesuaikan dengan umur anak.