Penggunaan fly ash (FA) pabrik kelapa sawit (PKS) sebagai adsorben dapat meningkatkan nilai guna dalam pengolahan limbah padat PKS. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan FA sebagai adsorben untuk pemucatan (bleaching) crude palm oil (CPO). Adsorben FA diharapkan dapat mengurangi atau menjadi alternatif pengganti adsorben komersial bleaching earth (BE) di industri refinery minyak sawit. Penelitian diawali dengan proses aktivasi adsorben FA secara kimia (penambahan larutan asam oksalat) dan fisika (pemanasan menggunakan furnace). CPO dilakukan degumming terlebih dahulu menggunakan asam fosfat. Selanjutnya, adsorben hasil aktivasi dan adsorben komersial BE digunakan dalam proses bleaching CPO dengan jumlah adsorben dan suhu bleaching yang divariasikan. CPO hasil bleaching dilakukan uji warna dengan lovibond tintometer untuk menentukan kemampuan penyerapan adsorben. Penurunan warna CPO terendah diperoleh pada adsorben FA dengan aktivasi kimia pada konsentrasi asam oksalat 1,5 M (FA 1,5 M) dan aktivasi fisika pada suhu 400°C (FA 400°C) masing-masing sebesar 16R/16Y dengan jumlah adsorben 1,5% dan suhu pemucatan 120°C. Berdasarkan hasil uji gum, penggunaan dosis adsorben 1,5% menunjukkan tidak adanya sisa gum pada CPO hasil bleaching. Selain itu juga dikaji kemampuan penyerapan dari kombinasi adsorben FA dan BE dengan rasio yang divariasikan. Penurunan warna CPO terbaik sesuai standar mutu industri refinery sebesar 17R/17Y diperoleh pada rasio adsorben BE:FA sebesar 1:3 (adsorben campuran BE:FA 1,5 M dan BE:FA 400°C). Kadar FFA CPO hasil bleaching secara keseluruhan mengalami kenaikan dibanding dengan CPO awal yaitu sebesar 7,719%.