Biyanti Lisatriana
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Penyuluh Keluarga Berencana dalam Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting Biyanti Lisatriana; PA Kodrat Pramudho; Dian Utama Pratiwi Putri; Atikah Adyas; Sugeng Eko Irianto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.676 KB)

Abstract

Dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi stunting nasional, bertambahnya peran Penyuluh KB melalui pendampingan keluarga berisiko stunting menjadi tantangan tersendiri untuk mendukung terjadinya perubahan perilaku di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan masa kerja, kompetensi, sikap, kepemimpinan transformasional dan kinerja penyuluh KB dalam pendampingan keluarga berisiko stunting di Provinsi Lampung Tahun 2022. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2022 di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel diambil secara proportionate stratified simple random sampling. Data primer dikumpulkan dengan survei kepada penyuluh KB dan observasi dokumen, yang diolah dan dianalisis hingga tahap multivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 49,3% penyuluh KB dengan masa kerja lebih dari 28 tahun, hanya 36,4% yang berkompetensi baik, 43,1% yang bersikap positif, 68% yang merasakan kepemimpinan transformasional secara positif dan 64,9% yang berkinerja aktif. Masa kerja, kompetensi, sikap dan kepemimpinan transformasional masing-masing terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja penyuluh KB. Kepemimpinan transformasional berhubungan paling kuat terhadap kinerja, yaitu penyuluh KB yang merasakan kepemimpinan transformasional secara positif memiliki kinerja yang aktif sebesar 5,8 kali lebih tinggi dibandingkan yang merasakan kepemimpinan transformasional secara negatif setelah dikontrol oleh variabel kompetensi dan sikap.