Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Changes in Land Cover Analysis in The Gulf Coast Kendari Using High Resolution Satellite Image (Period: 2003-2009) Jaya, Laode Muh. Golok
Forum Geografi Vol 27, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was aimed to indentify land cover change in coastal area of Kendari Bay in period 2003 to 2009. The satellite imagery data (Ikonos and Quick Bird) collected in 2003 and 2009 were used in this research to obtain the land cover change. The method used in this research was comparing the classification of satellite imagery. Field survey was conducted using handheld GPS for ground truth.  The result of this research showed us the land use change in period 2003-2009. Mangrove vegetation decreased 56.57 Ha and the fishpond also decreased 205.5 Ha. The primary forest decreased into 3.28 Ha in year 2009. The secondary forest also decreases 124.84 Ha. In the same time the urban area increased from 382.37 Ha in year 2003 to 674.37 Ha in 2009. The land use change also occured for the public space which increased from 6.49 Ha in 2003 to 18.46 Ha in 2009 or increased 11,97 Ha.
Changes in Land Cover Analysis in The Gulf Coast Kendari Using High Resolution Satellite Image (Period: 2003-2009) Jaya, Laode Muh. Golok
Forum Geografi Vol 27, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v27i2.2375

Abstract

This research was aimed to indentify land cover change in coastal area of Kendari Bay in period 2003 to 2009. The satellite imagery data (Ikonos and Quick Bird) collected in 2003 and 2009 were used in this research to obtain the land cover change. The method used in this research was comparing the classification of satellite imagery. Field survey was conducted using handheld GPS for ground truth.  The result of this research showed us the land use change in period 2003-2009. Mangrove vegetation decreased 56.57 Ha and the fishpond also decreased 205.5 Ha. The primary forest decreased into 3.28 Ha in year 2009. The secondary forest also decreases 124.84 Ha. In the same time the urban area increased from 382.37 Ha in year 2003 to 674.37 Ha in 2009. The land use change also occured for the public space which increased from 6.49 Ha in 2003 to 18.46 Ha in 2009 or increased 11,97 Ha.
Temporal Decorrelation Effect in Carbon Stocks Estimation Using Polarimetric Interferometry Synthetic Aperture Radar (PolInSAR) (Case Study: Southeast Sulawesi Tropical Forest) Jaya, Laode M Golok; Wikantika, Ketut; Sambodo, Katmoko Ari; Susandi, Armi
Forum Geografi Vol 31, No 1 (2017): July 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v31i1.2518

Abstract

This paper was aimed to analyse the effect of temporal decorrelation in carbon stocks estimation. Estimation of carbon stocks plays important roles particularly to understand the global carbon cycle in the atmosphere regarding with climate change mitigation effort. PolInSAR technique combines the advantages of Polarimetric Synthetic Aperture Radar (PolSAR) and Interferometry Synthetic Aperture Radar (InSAR) technique, which is evidenced to have significant contribution in radar mapping technology in the last few years. In carbon stocks estimation, PolInSAR provides information about vertical vegetation structure to estimate carbon stocks in the forest layers. Two coherence Synthetic Aperture Radar (SAR) images of ALOS PALSAR full-polarimetric with 46 days temporal baseline were used in this research. The study was carried out in Southeast Sulawesi tropical forest. The research method was by comparing three interferometric phase coherence images affected by temporal decorrelation and their impacts on Random Volume over Ground (RvoG) model. This research showed that 46 days temporal baseline has a significant impact to estimate tree heights of the forest cover where the accuracy decrease from R2=0.7525 (standard deviation of tree heights is 2.75 meters) to R2=0.4435 (standard deviation 4.68 meters) and R2=0.3772 (standard deviation 3.15 meters) respectively. However, coherence optimisation can provide the best coherence image to produce a good accuracy of carbon stocks.  
Analisis Perubahan Tingkat Kepadatan Lahan Terbangun Kota Kendari Berdasarkan Indeks Lahan Terbangun Salihin, Iradat; Akbar, La Ode Nur; Jaya, Golok
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 2 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.931 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i2.6355

Abstract

Kota Kendari memiliki kondisi topografi yang baik. Kota Kendari memiliki letak geografis yang strategis sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga kota tersebut terus berkembang dari waktu ke waktu baik secara fisik maupun perkembangan penduduk (urbanisasi) dan aktifitas perekonomian kota yang berdampak semakin tingginya pertumbuhan lahan terbangun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan tingkat kepadatan lahan terbangun di wilayah penelitian dalam kurun waktu 2007, 2012, dan 2017. Informasi kepadatan lahan terbangun diperoleh melalui Transformasi NDBI dan kombinasi transformasi NDBI-NDVI yang dipercaya mampu memaksimalkan kenampakan built up area sehingga lahan terbangun dapat dipetakan secara otomatis. Metode analisis yang digunakan untuk melihat perubahan kepadatan lahan terbangun adalah analisis overlay. Hasil analisis menunjukkan dalam kurun waktu 2007 hingga 2012 terjadi perubahan seluas 5.183,7 Ha atau sebesar 19,23%. Kemudian dalam kurun waktu 2012 hingga 2017 terjadi perubahan seluas 4.350,5 Ha atau sebesar 16,14% dari total luas lokasi penelitian.Kata Kunci: Kepadatan Lahan, Kota Kendari, NDBI, NDBI-NDVIDOI : 10.5281/zenodo.2667849
Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Dan Jembatan Di Kabupaten Buton Selatan Berbasis Data Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografi Melsi, Melsi; Harimudin, Jamal; Jaya, Golok
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 1 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.038 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i1.6366

Abstract

Kebutuhan jaringan jalan dan jembatan dapat dilihat dengan menggunakan parameter jarigan jalan yaitu status jalan, kondisi jalan, jenis pengerasan jalan dan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi jaringan jalan dan jembatan berdasarkan simpul perekonomian serta kebutuhan jaringan jalan dan jembatan di Kabupaten Buton Selatan berbasis SIG (Sistem Informasi Geografi). Proses pemetaan dilakukan dengan pengolahan data satelit citra SPOT 6 dengan melakukan analisis spasial. Hasil analisis kemudian di overlay untuk menghasilkan peta status jalan, peta kondisi jalan dan peta jenis pengerasan jalan. Untuk jembatan dan penggunaan lahan dilakukan survey lapangan untuk menghasilkan peta sebaran jembatan dan peta sebaran simpul perekonomian. Hasil penelitian adalah kebutuhan jalan berdasarkan simpul perekonomian di Kabupaten Buton Selatan dan tingkat kebutuhan jalan rendah di Kecamata Bataugaa sepanjang 11,94 km, kebutuhansedang sepanjang 72,42 km, kebutuhan tinggi sepanjang 52,23 km, dan rencanan jalan sepanjang 75,55 km sedangkan kebutuhan jembatannya rendah. Tingkat kebutuhan jalan rendah di Kecamatan Sampolawa sepanjang 45,98 km, kebutuhan sedang sepanjang 45,77 km, kebutuhan tinggi sepanjang 62,21 km, rencana jalan sepanjang 79,48 km sedangkan kebutuhan jembatannya tinggi dan Kecamatan Lapandewa dimana tingkat kebutuhan jalan rendah sepanjang 50,3 km, kebutuhan sedang sepanjang 44 km sedangkan rencana jalannya sepanjang 40,90 km.Kata Kunci: Jaringan Jalan, Jembatan, Citra Satelit Spot 6DOI : 10.5281/zenodo.3355819
Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Citra Landsat Multiwaktu Dengan Metode Land Change Modeler Anitawati, Anitawati; Jaya, Laode M. Golok; Saleh, Fitra; Hidayat, Ahmad
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.269 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9267

Abstract

Kota Kendari merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di selatan garis khatulistiwa. Penggunaan lahan di Kota Kendari dapat dipetakan dengan menggunakan software ENVI 4.5 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan lahan di Kota Kendari dengan berdasarkan citra Landsat multiwaktu dari tahun 1997 hingga  2007 dan 2017 dan mengetahui prediksi perubahan penggunaan lahan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Proses dilakukan dengan mengolah data citra Landsat TM, dan Landsat 8 OLI/TIRS pada software ENVI 4.5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis perubahan penggunaan lahan dari citra Landsat TM tahun 1997 dan tahun 2007 serta citra Landsat 8 tahun 2017 untuk memprediksi penggunaan lahan tahun 2027. Perangkat lunak yang digunakan adalah Idrisi Terrset dengan instrumen Land Change Modeler dengan mengevaluasi variabel yang berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan. Di tahun 2027 didapatkan total luas prediksi sebesar 3.072,569 ha. Faktor pendorong perubahan penggunaan lahan di wilayah penelitian lebih disebabakan oleh jaringan jalan.Kata Kunci: Prediksi, Perubahan Penggunaan Lahan, Land Change ModelerDOI: 10.5281/zenodo.3607242
Pemanfaatan Citra Landsat 8 Oli/Tirs Untuk Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Di Perairan Kabupaten Wakatobi Arif, Hariyanto; Saleh, Fitra; Jaya, Golok
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 2 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.169 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i2.6357

Abstract

Penentuan posisi tangkapan ikan dapat diprediksi dengan menggunakan parameter oseanografi yaitu suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran SPL dan klorofil-a serta distribusi spasial zona potensi penangkapan ikan (ZPPI) di perairan Kabupaten Wakatobi. Proses pemetaan dilakukan dengan mengolah data citra Landsat 8 OLI/TIRS selama 1 tahun dimulai pada bulan Januari sampai Desember 2017 kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan menggunakan algoritma Syariz untuk penentun SPL dan algoritma Laili untuk penentuan klorofil-a. Hasil analisis pengolahan citra kemudian di overlay untuk menghasilkan peta ZPPI. Konsentrasi suhu permukaan laut hasil pengukuran in situ dikorelasikan dengan menggunakan akurasi RMSE dan determinasi (R2) dengan suhu permukaan laut hasil pengolahan citra. Hasil penelitian menunjukkan nilai RMSE 0,58 untuk band 10 dan 0,34 untuk band 11 sedangkan untuk determinasi (R2) yaitu 0,75 untuk band 10 dan 0,94 untuk band 11.Kata Kunci: ZPPI, Landsat 8, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-aDOI : 10.5281/zenodo.3354728
Pemetaan Sebaran Total Suspended Solid (TSS) Dan Khlorofil-a (Chl-a) Pada Perairan Sungai Wanggu Menggunakan Citra Sentinel-2 Sartika, Marwa; Jaya, Laode M. Golok; Nurgiantoro, Nurgiantoro
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.449 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9268

Abstract

Total Suspended Solid (TSS) dan Khlorofil-a (Chl-a) merupakan beberapa parameter penentu kualitas badan air. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) dan kandungan Khlorofil-a (Chl-a) di sepanjang Sungai Wanggu berdasarkan data survey lapangan serta untuk memetakan pola sebaran spasial konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) dan Khlorofil-a (Chl-a) pada perairan Sungai  Wanggu. Metode yang digunakan untuk menganalisis konsentrasi TSS dan Chl-a untuk data lapangan menggunakan metode gravimetrik dan metode spektrofotometri sedangkan analisis konsentrasi TSS dan Chl-a data citra menggunakan algoritma model  yang dibangun melalui korelasi (R2) antara panjang gelombang kanal pada citra SENTINEL-2B dengan jumlah konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) dan Khlorofil-a (Chl-a). Hasil pemodelan algoritma baru TSS diperoleh persamaan korelasi (R2) sebesar 0,6605 dengan NMAE memenuhi syarat <30% yaitu sebesar 11.77 %, sedangkan untuk pemodelan algoritma baru Chl-a diperoleh persamaan baru dengan korelasi (R2) sebesar 0,6117 dengan NMAE memenuhi syarat <30% yaitu sebesar 15.93 %. Sebaran spasial untuk Total Suspended Solid (TSS) menunjukkan penurunan konsentasi kearah hilir sungai dan meningkat kearah hulu sungai, sedangkan pada Khlorofil-a (Chl-a) terjadi peningkatan kearah hilir sungai dan menurun kearah hulu sungai.Kata Kunci : Perairan Sungai Wanggu, Total Suspended Solid, Khlorofil-a, Citra SENTINEL 2B,   NMAEDOI: 10.5281/zenodo.3607250
Analisis Perbandingan Citra Landsat 8 dan Citra Sentinel 2-A untuk Mengidentifikasi Sebaran Mangrove Rafsenja, Ulfah; Golok Jaya, Laode Muh.; Sawaludin, Sawaludin; Rahim, Saban
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11901

Abstract

Abstrak:Data citra saat ini telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi sebaran mangrove diantaranya yaitu data citra Landsat 8 dan citra sentinel 2-A. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sebaran mangrove di wilayah Kabupaten Buton Utara berdasarkan analisis citra Landsat 8 dan sentinel 2-A; (2) mengetahui nilai korelasi kerapatan mangrove berdasarkan analisis citra dan data lapangan; (3) mengetahui perbadingan citra berdasarkan analisis uji akurasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini:  (1) Algoritma NDVI untuk menghitung nilai kerapatan mangrove berdasarkan data citra dan sebaran mangrove digunakan kombinasi RGB pada citra; (2) analisis data lapangan menggunakan persamaan perhitungan kerapatan perplot danmenghitung nilai korelasi menggunakan aplikasi SPSS; (3) uji akurasi menggunakan matriks konfunsi. Hasil penelitian antara lain: (1) sebaran spasial mangrove pada Landsat 8 adalah 14.216,85 ha dan  citra sentinel 13.904,38 ha; (2)nilai koefisien korelasi (R) untuk citra Landsat sebesar 83%, sedangkan citra sentinel 2A, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 70.6%; (3) Hasil uji akurasi pada citra Landsat 8 tingkatketelitian sebesar 75,51% sedangkan citra sentinel 2-A tingkat ketelitian sebesar  87,75%. Perbedaan luas sebaran mangrove pada hasil analisis citra dikarenakan faktor resolusi citra yang berbeda. Kata Kunci: Mangrove, NDVI, Citra Landast 8, Sentinel 2-ADOI : 10.5281/zenodo.3875970
Perbandingan Metode Berbasis Piksel Dan Objek Citra Sentinel 2A Untuk Klasifikasi Penggunaan Lahan Pratiwi, Aisyah Wahyu; Jaya, Laode Muh. Golok; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11962

Abstract

Salah satu teknologi yang efektif untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan lahan adalah teknologi penginderaan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra sentinel 2A yang tergolong dalam citra resolusi menengah. Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi penggunaan lahan dengan metode berbasis piksel dan objek pada citra Sentinel 2A. Metode analisis data yang digunakan pada peneltian ini yaitu metode supervised dan unsupervised untuk klasifikasi berbasis piksel dan metode OBIA untuk klasifikasi berbasis objek, sedangkan untuk uji akurasi menggunakan metode matriks konfusi. Hasil dalam penelitian ini adalah: klasifikasi penggunaan lahan berbasis piksel menunjukkan klasifikasi 8 kelas didominasi oleh objek lahan terbangun seluas 2.061,03 Ha, sedangkan untuk klasifikasi berbasis objek menunjukkan klasifikasi 8 kelas didominasi oleh objek lahan terbangun seluas 3.569,77 Ha. Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Klasifikasi Berbasis Piksel, Klasifikasi Berbasis ObjekDOI : 10.5281/zenodo.3876069