ABSTRAKPermasalahan lingkungan hidup sejak lama menjadi problem bersama, bukan saja secara lokal, nasional, bahkan secara global, sehingga ia menjadi agenda dunia internasional untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs/Sustainable Development Goals). Problem dampak pembangunan terhadap kelangsungan lingkungan hidup juga persoalan serius khususnya bagi sebagian besar kota-kota besar di Indonesia, termasuk Balikpapan yang dikenal sebagai Kota Minyak. Julukan itu muncul karena Balikpapan, Kalimantan Timur, dikenal sebagai salah satu lumbung energi terbesar di Indonesia. Dampak lingkungan dari ekplorasi energi dan pembangunan infrastruktur di Balikpapan sudah lama menjadi keprihatinan terbesar jauh sebelum isu pemindahan IKN Nusantara ini mencuat. dengan adanya pembangunan fisik secara massif di wilayah IKN, kekhawatiran kerusakan lingkungan semakin meningkat. Karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara umum, dan perempuan secara khusus, agar Balikpapan sebagai wilayah penyangga IKN dapat menanggulangi kerusakan lingkungannya dan mewujudkan target SDGs. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa meningkatkan wawasan kesadaran lingkungan hidup dan pemberdayaan IRT di Kelurahan Marga Sari di Kota Balikpapan dalam Composting system atau sistem pengomposan dan memanfaatkan limbah-limbah organik rumah tangga untuk kemudian diolah kembali agar tidak merusak tanah, air, dan lingkungan sekitar. Caranya adalah pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan pupuk kompos sederhana yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman yang ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia. Metode dalam kegiatan ini ialah metode penyuluhan dengan memperagakan langkah-langkah dalam pembuatan pupuk kompos menggunakan MOL (Mikro Organisme Lokal). Program ini mendapatkan partisipasi perempuan dan sehingga menunjang keberhasilan program ini. Hasil dari program divalidasi oleh warga sebagai metode yang cukup praktis dan sederhana untuk dilakukan yang didukung pula dengan pencapaian pengetahuan IRT sebesar 84% yang dapat mendorong hardskill IRT pula dalam melakukan sistem pengomposan menggunakan MOL sebagai salah satu cara sederhana untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Balikpapan sebagai penyangga IKN Nusantara. Kata kunci: Limbah organik; pemberdayaan perempuan; SDGs; Balikpapan; Penyangga IKN Nusantara ABSTRACTEnvironment is a global issue, which should not only focus among the local or national level until it became the international agenda especially for the purpose to achieve Sustainable Development Goals (SDGs). The implication towards development environment continuity faces problem especially in many cities in Indonesia, including in Balikpapan in East Kalimantan which knows as Oil City due to its largest providing energy barn in Indonesia. However, there are implication on environment due to exploration on energy dan infrastructure development in Balikpapan. In addition, the development in Central of Indonesia has also gave damage implication towards the enviroment. Due to that reason, it is important to increase the awareness towards the public specifically among the female group for the purpose to cope on the issue of enviroment at Balikpapan and to achieve the target of SDGs. The purpose of this community service activity is in the form of increasing environmental awareness and empowerment of IRT in Marga Sari Village in Balikpapan City in the Composting System or composting system and utilizing household organic waste to then be processed so as not to damage the land, water, and the surrounding environment.Through Micro Organization Local (MOL) and simple compost also found that can be use to cultivate crops compare by chemical fertilizer. For this program, it has been involved by the female group and the finding has found the successes. The method in this activity is the counseling method by demonstrating the steps in making compost using mole (local organism micro). The results of the validated program by residents as a method that is quite practical and simple to do which is also supported by the achievement of IRT knowledge of 84% which can encourage IRT hardskill in conducting composting systems using MOL as a simple approach to form continuity development in Balikpapan as the Ibu Kota Negara Nusantara. Keywords: Organic waste, empowerment female, SDGs, Balikpapan; Buffer area IKN Nusantara