Asap rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas. Asap rokok yang terhirup dapat menyebabkan gangguan pada organ reproduksi salah satunya gangguan pada endometrium. Pengaruh radikal bebas dari asap rokok terhadap endometrium dapat dikurangi dengan pemberian antioksidan. Salah satu sumber antioksidan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat pada saat ini adalah bee pollen trigona. Secara umum bee pollen trigona mengandung banyak nutrisi, antioksidan serta fitoestrogen yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Rangcangan Acak Lengkap menggunakan 18 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (P0) hanya dipapar dengan asap rokok, perlakuan 1 (P1) di papar dengan asap rokok dan diberi 9 mg bee pollen trigona, serta perlakuan 2 (P2) tikus dipapar dengan asap rokok dan diberikan bee pollen trigona 18 mg. Perlakuan dilakukan selama 14 hari dengan sebelumnya dilakukan masa adaptasi selama 7 hari. Setelah 14 hari dilakukan swab vagina terhadap semua tikus untuk mengetahui masa estrusnya, jika ditemukan tikus dalam masa estrus maka tikus segera dikorbankan untuk diambil sampel uterusnya dan dibuat preparat histologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Variabel yang diperiksa adalah ketebalan endometrium. Analisis data dilakukan dengan menguji homogenitas data, kemudian dilanjutkan dengan uji Analysis of Variance (ANOVA) dan uji Games-Howell. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (P<0,05) pada P0, P1, dan P2. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa pemberian bee pollen trigona dapat meningkatkan ketebalan endometrium tikus putih.