Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUASI PENGEMBALIAN (RETUR) OBAT PADA SISTEM UNIT DOSE DISPENSING (UDD) DI INSTALASI FARMASI RAWAT INAP RS X Rahayu, Sri; Amalia, Tisa; Azzahra, Fauzia; Haifa, Ayu Izzatin
Jurnal Inkofar Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Politeknik META Industri Cikarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46846/jurnalinkofar.v8i2.394

Abstract

Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) dapat menurunkan kesalahan pemberian obat hingga kurang dari 5%, dibandingkan dengan floor stock atau resep individu yang mencapai 18%. RS X merupakan rumah sakit yang telah menerapkan sistem UDD. Obat disiapkan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari pukul 07:00-10:00 dan malam hari pukul 21:00-00:00 WIB. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui persentase retur obat, penyebab retur obat dan mengevaluasi sistem distribusi obat dengan sistem UDD di RS X. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di rumah sakit melalui pengendalian obat yang lebih efektif dan efisien. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data retrospektif yaitu pengumpulan data yang telah lalu. Sampel penelitian ini adalah data resep dan retur obat pasien rawat inap pada bulan Januari-Maret 2024, dengan populasi seluruh data sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di instalasi farmasi rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat retur bulan Januari-Maret 2024 sebesar 28,11%. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan 3 bulan terakhir ditahun 2023, yaitu 28%. Data obat retur terbanyak pada 10 item obat yang sering dikembalikan pada bulan Januari-Maret 2024 sebanyak 3654 item dengan 6 penyebab retur obat yaitu pasien pulang, pasien meninggal, terapi dihentikan, terapi batal, pasien alergi dan transaksi salah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata retur bulan Januari-Maret 2024 sebesar 28,11% dan ada 6 alasan penyebab retur. Evaluasi pendistribusian sediaan farmasi menggunakan sistem UDD di IFRS X untuk persentase retur obat masih cukup tinggi, sehingga RS X perlu mengatur ulang sistem UDD yang berjalan saat ini. Kata Kunci : Sistem Unit Dose Dispensing (UDD), Rumah Sakit, Retur Obat
Formulasi dan Karakterisasi Nanopartikel Kitosan Mengandung Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Hidayati, Evi Nurul; Santoso, Joko; Ma’rifah, Bahriyatul; Azzahra, Fauzia; Maulidia Rahayyu, Annisa; Masruriati, Eni; Aisyiah, Aisyiah; Dewi Kinanti, Cahya
Majalah Farmasetika Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i1.50267

Abstract

Tanaman salam merupakan tanaman yang banyak digunakan di Indonesia dan padabeberapa penelitian telah terbukti memiliki aktivitas farmakologis salah satunya sebagaianti dislipidemia dimana ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum) dapatmenurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Sistem nanopartikel merupakan sistempenghantaran yang banyak dikembangkan dan dapat meningkatkan efektifitas terapi,menurunkan efek samping, dan aman. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalahmeningkatkan efektifitas anti dislipidemia dari ekstrak etanol daun salam yangdiformulasikan dalam bentuk nanopartikel. Pada penelitian ini dilakukan uji skriningfitokimia ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum) serta formulasi nanopartikelmenggunakan polimer kitosan dan sodium tripolyphosphate sebagai cross linker.Adapaun variabel yang digunakan rasio kitosan : STPP dimana dibuat tiga formula yaituF1, F2 dan F3. Karakterisasi nanopartikel yang dilakukan yaitu ukuran partikel, indekspolidispersitas, dan potensial zeta. Hasil penelitian ini ekstrak etanol daun salam yangdigunakan memiliki kandungan beberapa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid,tanin, saponinm kuinon dan triterpenoid. Adapun hasil ukuran partikel pada F1, F2 danF3 berturut-turut adalah 384,37 ± 6,53 nm ; 180,1 ± 0,5 nm ; 512,67 ± 21,97 nm. Nilaiindeks polidispersitas adalah 0,566 ± 0,049 (F1) ; 0,220 ± 0,016 (F2) ; 0,636 ± 0,02.Selain itu nilai potensial zeta yang didapatkan pada F2 adalah 21,8 ± 1,74 (mV)menyatakan bahwa nanopartikel yang terbentuk memiliki stabilitas yang baik. Padapenelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil ukuran partikel, indekspolidispersitas, potensial zeta yang didapatkan, formula paling optimum adalah F2 danmengindikasikan formula nanopartikel yang terbentuk bersifat stabil serta berpotensiuntuk memberikan hasil yang baik sebagai anti dislipidemia dikarenakan ukuran partikelkurang dari 1000 nm.
Edukasi Pemanfaatan Daun Salam untuk Pencegahan dan Pengobatan Dislipidemia Hidayati, Evi Nurul; Ma’rifah, Bahriyatul; Azzahra, Fauzia; Masruriati, Eni; Pratiwi, Maharani Dwi
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v3i2.1132

Abstract

Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dinding pembuluh darah dan trombosis merupakan penyebab utama kematian didunia. Entitas klinis utama dari penyakit tersebut adalah PJK, stroke iskemik, dan penyakit arteri perifer. Penyebab penyakit tersebut bersifat multifactorial dimana sebagian diantaranya dapat dimodifikasi. Salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah dislipidemia. Dislipidemia disebabkan oleh terganggunya metabolisme lipid akibat interaksi faktorgenetik dan faktor lingkungan. Proses pencegahan dan pengobatan kasus dislpidemia perlu dilakukan guna menurunkan prevalensi penyakit tersebut. diantaranya diet makanan pemicu peningkatan kolesterol, olahraga teratur, mencegah stress, mengonsumsi obat kolesterol yang diresepkan oleh dokter, maupun dengan cara mengonsumsi berbagai tanaman herbal yang terbukti mampu mengobati penyakit dislipidemia. Pada pasien dengan penyakit dislipidemia, bentuk pengobatan yang dapat dilakukan yaitu berupa terapi farmakologi menggunakan berbagai obat yang dapat menurunkan kadar LDL maupun TG. Selain penggunaan obat sintetis, pengobatan berbasis bahan alam merupakan salah satu solusi pada pengobatan dislipidemia. Salah satu tanaman yang telah dibuktikan memiliki khasiat anti dislipidemia adalah tanaman salam (Syzygium polyanthum). Tanaman ini memiliki beberapa kandungan metabolit sekunder yang memberikan aktivitas farmakologis sebagai antidislipidemia. Terdapat beberapa cara dalam pengolahan daun salam untuk mendapatkan manfaat tersebut, diantaranya pembuatan jamu, pembuatan kue herbal dan pemanfaatan daun salam sebagai bumbu dapur. Kegiatan yang dilakukan adalah edukasi pemanfaatan daun salam untuk pencegahan dan pengobatan penyakit dislipidemia di Kelurahan Mojosongo Surakarta. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 25 orang yang merupakan warga Dusun Mertoudan Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi, disimpulkan bahwa peserta antusias terhadap kegiatan yang dilakukan. Peserta kegiatan ini dapat memahami materi dengan baik dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan ketika sesi tanya jawab pada kegiatan ini.
Molecular docking of piperine, limonene, and eugenol in black pepper (Piper nigrum L.) as anti-stroke Azzahra, Fauzia; Nadapdap, Ezra Gabriella Oktaviany; Cahyani, Nabila; Salsabila, Fathul Aini; Afada, M. Mufti; Auli, Winni Nur; Saputro, Anjar Hermadi
Pharmacy Reports Vol. 4 No. 3 (2024): Pharmacy Reports
Publisher : Indonesian Young Scientist Group and UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51511/pr.79

Abstract

Stroke remains a leading cause of death and disability worldwide, necessitating the development of effective therapeutic agents. This study explores the potential of bioactive compounds from Piper nigrum L. (black pepper) as anti-stroke candidates targeting the cGMP-specific phosphodiesterase 5A (PDE5A) receptor (PDB ID: 3BJC). The evaluation employed molecular docking and drug-likeness assessment methodologies. Piperine, limonene, and eugenol were assessed using Lipinski's Rule of Five (RO5) to predict oral bioavailability. All compounds met the RO5 criteria, indicating favorable drug-likeness characteristics. Molecular docking was validated through re-docking of the native ligand WAN, yielding an RMSD ≤ 2 Å, confirming the accuracy of the docking protocol. Following validation, molecular docking analysis revealed that piperine demonstrated the lowest binding energy (-7.71 kcal/mol), followed by limonene (-5.28 kcal/mol) and eugenol (-4.86 kcal/mol). Visualization results revealed that piperine shared key interaction motifs and amino acid residues with the native ligand, including hydrogen bonding and hydrophobic interactions, indicating strong receptor affinity and molecular stability. Additionally, the ligand-receptor interaction distance of piperine (2.21 Å) closely resembled the native ligand (2.15 Å), further supporting its structural and functional similarity. These findings highlighted piperine as the most promising anti-stroke candidate among the tested compounds. Further in vitro and in vivo studies are recommended to validate its pharmacological efficacy and safety.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI GASTRITIS PADA PASIEN APOTEK BUDI ASIH CIBARUSAH Asfin, Aulia Mutiara Dewi; Amalia, Tisa; Azzahra, Fauzia; Haifa, Ayu ꞌIzzatin
Jurnal Inkofar Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Politeknik META Industri Cikarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46846/jurnalinkofar.v9i1.404

Abstract

Swamedikasi, Pengetahuan, Perilaku, Gastritis
GAMBARAN KESESUAIAN PENYIMPANAN OBAT DI APOTEK X JONGGOL BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK Pratama, Wahyu; Amalia, Tisa; Azzahra, Fauzia; Marliana, Elsa
Jurnal Inkofar Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Politeknik META Industri Cikarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46846/jurnalinkofar.v9i1.457

Abstract

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker  yang dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian. Apotek harus menjaga mutu pelayanan kefarmasian yaitu salah satunya tempat penyimpanan obat. Menurut Permenkes No 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek, standar penyimpanan obat di apotek yaitu obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik, obat di simpan sesuai stabilitasnya atau suhu, tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk menyimpan barang selain obat, penyimpanan obat sesuai sediaan, penyimpanan obat sesuai kelas terapi, penyimpanan disusun secara alfabetis, dan menggunakan metode FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuain penyimpanan obat di Apotek X Jonggol dengan Permenkes No 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi yang dibuat berdasarkan Permenkes No 73 Tahun 2016 dan wawancara kepada apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Populasi dalam penelitian semua obat yang terdapat pada bagian pelayanan, satu orang apoteker dan satu orang tenaga teknis kefarmasian .  Hasil penelitian didapatkan terdapat 6 point yang sesuai dengan Permenkes No 73 Tahun 2016 dan 1 point yang tidak sesuai dengan Permenkes No 73 Tahun 2016 yaitu penyimpanan tidak disusun secara alfabetis. Kesimpulan penyimpanan obat di Apotek X Jonggol “Belum Sesuai” kesesuaian penyimpanan 85% dengan Permenkes No 73 Tahun 2106 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.
FORMULASI DAN EVALUASI SABUN PADAT MINYAK ADAS BINTANG (Illicium verum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI MINYAK KELAPA, MINYAK SAWIT DAN MINYAK ZAITUN Azzahra, Fauzia; Ramadhani, Intan Puspita; Fitriani, Rima; Mayuri, Nindya Sekar
Jurnal Inkofar Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Politeknik META Industri Cikarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46846/jurnalinkofar.v9i1.458

Abstract

Soap bar is a cleansing preparation created by the saponification reaction. The qualities of soap bars vary depending on the oil composition. Furthermore, additional materials, such as essential oils, could be added to boost the product's value and benefits. The aim of this study is to generate good-quality soap bars using Illicium verum as active ingredients and varying oil concentrations applying the cold process method. The developed soap bar was then examined for its organoleptic properties, pH, moisture content, foam stability, and free fatty acid. On the 7th day, F1, F2, and F3 had pH values of 10.36 ± 0.012, 10.30 ± 0.038, and 10.15 ± 0.095, moisture content (%) of 5.21 ± 0.16, 4.76 ± 0.40, and 7.80 ± 0.58, foam stability (%) of 89.4 ± 0.06, 72.9 ± 0.07, and 74.8 ± 0.10, and free fatty acid (%) of 0.342 ± 0.024, 0.301 ± 0.024, and 0.328 ± 0, respectively. On the 14th day, F1, F2, and F3 had pH values of 10.09 ± 0.121, 10.29 ± 0.015, and 10.18 ± 0.067, moisture content of 4.55 ± 0.46, 3.49 ± 0.29, and 6.67 ± 0.29, foam stability of 91.3 ± 0.02, 91.7 ± 0.05, and 86.2 ± 0.04, and free fatty acid of 0.478 ± 0.063, 0.586 ± 0.046, and 0.560 ± 0.024, respectively. Both the results from the 7th and 14th days comply with the specifications. The variation in oil concentration influences soap bar qualities such as organoleptic, moisture content, and pH.Keywords : Soapbar, Illicium verum, Coconut oil, Palm oil, Olive oil