Dalam keluarga dibutuhkan hubungan yang harmonis antara kedua orang tua dan juga terhadap anak karena tumbuh kembang dan pendidikan anak sangat terpengaruh dengan suasana dalam keluarga. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia sudah dikodratkan dengan suka, duka, kebahagiaan, penderitaan, kesengsaraan serta perselisihan yang datang silih berganti. Penelitian ini menggunakan metode literatur revew dengan menggunakan dengan menggunakan data sekunder dari artikel jurnal Nasional yang sesuai dengan topik pembahasan. Dalam penelitian ini memaparkan bahwa perceraian bukan akhir dari hubungan suami istri, tetapi mereka masih mempunyai tanggung jawab terhadap buah hati atau anak dari hasil hubungan suami istri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengupas apa dampak terhadap perkembangan psikologis anak, karena pada umumnya perkembangan psikologis anak sangat terganggu dengan terjadinya perceraian orang tuanya. Selain itu, perceraian juga menimbulkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang pasca perceraian terhadap anak. Kurangnya perhatian dan kasih sayang terhadap anak akan menimbulkan perasaan sedih, cemas, galau, bingung, dan malu. Terlebih lagi ketika anak menginjak remaja, maka anak akan mengalami gangguan emosionalnya dan besar kemungkinannya akan lari pada kenakalan remaja bahkan narkoba.