Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisa Daya Turbin Angin Sumbu Horizontal Profil NACA 0015 Dengan Variasi Jumlah Blade Pranoto Pranoto; Ali Akbar
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 2 No. 1 (2018): PROSIDING SEMNAS INOTEK Ke-II Tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v2i1.472

Abstract

Kebutuhan energi sangat besar di negara ini, khususnya kebutuhan energi listrik. Banyak sekali energi alternatif di alam yang dapat digunakan sebagai sumber energi listrik tetapi pemanfaatannya belum maksimal, terutama energi angin. Untuk mengubah energi angin menjadi listrik perlu digunakan alat, yaitu turbin angin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah blade terhadap daya (watt) turbin angin sumbu horizontal profil NACA 0015. Sehingga nantinya dapat diketahui jumlah blade yang menghasilkan daya paling tinggi. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dan teknik penelitian eksperimental. Sampel dalam penelitian ini adalah turbin angin sumbu horizontal profil NACA 0015 dengan panjang blade 75 cm, lebar blade 15 cm, dan sudut 10 derajat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan ANOVA dengan software minitab 17. Hasil penelitian variasi jumlah blade terhadap daya listrik turbin angin sumbu horizontal sesuai hasil anova p-value > 0,05 untuk hasil pengujian menunjukan 3 blade menghasilkan rata rata daya listrik yang paling tinggi dibandingkan jumplah blade lainya dengan hasil sebesar 1,0203 Watt. Sehingga dapat disimpulkan variasi jumlah blade berpengaruh terhadap daya listrik. Saran dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil daya listrik yang paling tinggi gunakan jumlah blade yang sesuai kecepatan angin dengan sudut dan lebar blade yang seimbang.
Pengaruh Depth Of Cut Terhadap Kekasaran Permukaan Pembubutan Baja ST-37 Dengan Mesin CNC Hermawan Hermawan; Hermin Istiasih; Ali Akbar
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 2 No. 1 (2018): PROSIDING SEMNAS INOTEK Ke-II Tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v2i1.492

Abstract

Di dunia industri, mesin perkakas berperan dalam mendukung berhasilnya proses pemesinan, karena banyak perusahaan menggunakan mesin-mesin ini untuk pembuatan atau perbaikan komponen tertentu dalam suatu mesin. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatifdan teknik penelitianeksperimental, yaituteknik yang digunakanuntukmengujidenganmenambahkanbeberapa perlakuanvariasi, khususnya tebal sayatan (depth of cut)dan putaran spindle menggunakan analisa data ANOVA pada software minitab 16. Ringkasan hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh tebal sayatan (depth of cut ) terhadap kekasaran permukaan, di jelaskan bahwa semakin dalam tebal sayatan (0,5 mm; 1 mm; 1,5 mm; 2 mm; 2,5 mm) maka semakin rendah nilai kekasaran permukaan. Dilihat dari hasilanalisavariansiuntuknilai(Fhitung = 17,30> F(0.05;1,28) = 4,20). Adanya pengaruhputaranspindle terhadap kekasaran permukaan, dilihat dari hasil penelitian dan analisa di jelaskan bahwasemakintinggiputaranspindle (rpm) 400, 600, 800 menghasilkannilai kekasaran semakin semakin rendah.Dan dilihat darihasilanalisavariansiuntuknilai(Fhitung = 17,30> F(0.05;1,28) = 4,20). Simpulan hasil penelitian ini, untuk mengetahui apakah ada pengaruh tebal sayatan (depth of cut) terhadap kekasaran permukaan. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh putaran spindle pada proses pemesinan kasar (roughing) terhadap kekasaran permukaan baja ST-37.
Analisa Kebutuhan Panas Dan Desain Pemanas Alat Pasteurisasi Susu Tenaga Surya M. Wildane Prasetyo; Ali Akbar; Haris Mahmudi
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 1 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i1.2497

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk yang besar di dunia. Hingga saat ini Indonesia masih masuk dalam 10 besar negara populasi terbanyak. Dengan adanya susu, dapat dikonsumsi mulai dari susu siap minum hingga susu segar. Dari berbagai jenis susu tersebut memiliki kandungan berbeda yang terbaik yaitu susu segar. konsumsi susu segar sebaiknya tidak langsung diminum karena terdapat bakteri tercampur dari udara maupun kontak lingkungan. Baiknya susu segar tersebut melalui proses penanganan terlebih dahulu yaitu dengan proses pasteurisasi susu. Tujuan dari proses pasteurisasi ini adalah untuk menghilangkan bakteri merugikan seperti mikroorganisme patogen serta sebagian besar mikroorganisme pembusuk karena diketahui kuman penyakit seperti TBC dan tifus juga dapat berasal dari susu. Dalam perancangan lebih terfokus desain pemanas dan menganalisa kebutuhan panas. Mengetahui proses pasteurisasi susu sendiri mulai dari masuknya susu murni ke pemanas, ke dalam pendingin dan siap konsumsi atau dikemas. Dapat disimpulkan bahwa desain pemanas pesteurisasi susu menggunakan kompor listrik bersumber dari tenaga panas matahari. Proses heater menghantarkan panas kealat memasak sangat lama, Daya tahan batrai menyalakan kompor pada malam hari atau panel surya dari kompor tidak terkena sinar mata hari selama 3-4 jam. Dengan adanya alat ini penguna dapat memasak dalam kondisi terjadinya kelangkaan gas pemadaman listrik.
Analisa Perpindahan Panas Furnace Menggunakan Kawat Nikelin 2 mm Muhammad Fahmi Hasanuddin; Ali Akbar; Haris Mahmudi
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 1 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i1.2501

Abstract

Perkembangan teknologi saat ini menuntut banyak produk yang terbuat dari logam yang diproses dengan berbagai macam metode seperti pengecoran, penempaan, perlakuan panas, dan lain sebagainya. Untuk melakukan hal tersebut diperlukan alat pemanasan logam, salah satunya berupa furnace. Untuk mengetahui karakteristik furnace ini maka perlu dilakukan analisis. Dari hasil analisis diketahui furnace memiliki output maksimum sebesar 18,35 kilowatt dan mampu mencapai suhu 1000˚C dari suhu 26˚C dalam waktu 15 menit 45 detik dengan rata-rata kenaikan suhu 1,064˚C per detik. Konsumsi daya furnace saat steady state adalah sebesar 454,03 watt pada suhu 100°C, 2194,45 watt pada suhu 200°C, 3016,11 watt pada suhu 300°C, 3897,47 watt pada suhu 400°C, 6598,57 watt pada suhu 500°C, 9887,83 watt pada suhu 600°C, 11.738,24 watt pada suhu 700°C, 13.793,03 watt pada suhu 800°C, 15.868,38 watt pada suhu 900°C, dan 17.199,90 watt pada suhu 1000°C. Akurasi suhu pada furnace tergantung pada tipe kontrolnya. Pada suhu target 400°C, kontrol tipe PID adalah yang paling akurat dengan variasi sebesar ±0.5°C setelah kondisi steady. Sedangkan pada kontrol tipe on-off, suhu furnace naik turun dari 396°C hingga 406°C secara berkala.
Rancang Bangun Mesin Pengayak Padi Semi Otomatis Kapasitas 200 Kg/Jam Menggunakan Motor Listrik Moh Agus Trilaksono; Ali Akbar; Haris Mahmudi
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 2 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i2.2606

Abstract

Mesin pengayak padi semi otomatis adalah mesin yang di rangcang untuk mengayak padi dengan variasi ayakan 5 mm dan 6 mm dengan menggunakan sistem getaran dari motor listrik 2800 putaran.Pada rancang bangun mesin pengayak padi semi otomatis kapasitas 200 kg/jam. Dalam rancang bangun mesin pengayak padi semi otomatis terdapat langkah-langkah yaitu investigasi awal,studi literatur,perhitungan alat,perancangan alat, uji coba alat, dan kesimpulan.Hasil dari rancang bangun mesin pengayak padi adalah memerlukan waktu rata-rata 7menit untuk proses dalam 25 kg padi, maka mesin tersebut sesui dengan perencanaan perancangan.
Redesain Tumpuan Kawat Nikelin Pada Mesin Furnace Berkapasitas 7000 Watt Moh Surya Adhi Putra; Ali Akbar; Haris Mahmudi
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 2 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i2.2614

Abstract

Furnace atau disebut tungku pembakaran adalah suatu alat yang digunakan untuk memanaskan suatu material atau bahan logam, biasanya menggunakan minyak, gas alam, atau batu bara sebagai bahan bakar. Logam adalah suatu zat padat yang pemanfaatan dan pembentukannya dilakukan dengan proses pemanasan, dan ketika logam tersebut digunakan untuk bekerja, jika logam tersebut dipanaskan tanpa disadari, maka struktur logam tersebut akan berubah. Proses heat treatment adalah memanaskan baja sampai temperatur tinggi kemudian berubah bentuk sehingga muncul struktur baja, sehingga meningkatkan kekuatan dan kekerasan baja. Tujuan dari rancangan tumpuan kawat nikelin ini untuk membuat tempat kawat pemanas agar lebih kuat dan meningkatkan proses head treatment. Pada hasil pengujian menunjukan tumpuan kawat nikelin mampu bertahan pada suhu 1000 ºC. Dengan dimensi dalam tungku 200 mm x 300 mm x 345 mm.
Sinkronisasi Alat Instrumentasi Pada Mesin Furnace Berkapasitas 7000 Watt Dimas vikki al syihab jaerana; Ali Akbar; Haris Mahmudi
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 6 No. 2 (2022): SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v6i2.2622

Abstract

Furnace atau tungku pembakaran adalah suatu alat yang digunakan sebagai pemanas material atau bahan logam , biasanya tungku pemanas menggunakan bahan bakar minyak, gas alam, atau batu bara sebagai bahan bakar. Proses head trendment adalah memanaskan logam sampai temperatur tinggi kemudian berubah bentuk sampai muncul struktur baja, untuk mendukung kenerja mesin furnace tentunya ada alat instrumentasi yang terdiri dari komponen-komponen listrik supaya proses head tretmend berjalan dengan maksimal. Teknik penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan perancangan kelistrikan mesin furnace elektrik. Hasil penelitian ini ialah merancang sebuah alat kelistrikan atau kompoenen instrumentasi pada tungku elektrik pemanas agar efesiensi memiliki suhu yang lebih tinggi dan tentunya lebih unggul dari pemanas lainnya dalam proses head tredment.