Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman

GENDER IDEOLOGY AND BDUCATIONAL DISADVANTAGES IN INDONESIA Hayati, Wardah
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11222.491 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v7i1.947

Abstract

Di Indonesia, meskipun angka pendaftaran sekolah terus meningkat, namun angka drop oill terutama di kalangan anak perempuan masih mcrupakan isu utama. Ketidak setarsaan gender di bidang pendidikan ini perlu mendapat perhatian. Dalam makalah ini, gcnder pcrspcktif digunakan untuk mengamati ketidaksetaraan pendidikan bagi kaum perempuan dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Paper ini mengemukakan argumen bahwa peran gender yang ditanamkan oleh sosial budaya yang dominan dalam hal ini partriakal dinormalisasikan dalam lingkungan keluarga, diperparah oleh keterbatasan ekonomi, dan kemudian tercipta kembali di lingkungan pembelajaran pada gilirannya akan membawa kaum perempuan pada ketidaksetaraarl dalam bidang pendidikan.
GENDER IDEOLOGY AND BDUCATIONAL DISADVANTAGES IN INDONESIA Hayati, Wardah
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11222.491 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v7i1.947

Abstract

Di Indonesia, meskipun angka pendaftaran sekolah terus meningkat, namun angka drop oill terutama di kalangan anak perempuan masih mcrupakan isu utama. Ketidak setarsaan gender di bidang pendidikan ini perlu mendapat perhatian. Dalam makalah ini, gcnder pcrspcktif digunakan untuk mengamati ketidaksetaraan pendidikan bagi kaum perempuan dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Paper ini mengemukakan argumen bahwa peran gender yang ditanamkan oleh sosial budaya yang dominan dalam hal ini partriakal dinormalisasikan dalam lingkungan keluarga, diperparah oleh keterbatasan ekonomi, dan kemudian tercipta kembali di lingkungan pembelajaran pada gilirannya akan membawa kaum perempuan pada ketidaksetaraarl dalam bidang pendidikan.