Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat Desa yang berada di Kota Bangun yang belum memperoleh jaringan saluran air bersih dari perusahaan air minum untuk mendapatkan air bersih dengan memanfaatkan alam dengan mengelola Sumber Air Bawah Tanah sebagi sumber utama air bersih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan pada penelitian kualitatif adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak perlu dan mengambil data sedemikian rupa sehingga mendapatkan kesimpulan akhir dari penelitian air bawah tanah yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan air bawah tanah ini dibeberapa Desa yang diteliti penggunaan air bersih perhari 20-30 liter tergantung isi keluarga dalam 1 rumah, dan diketahui setelah penelitian ini dilakukan air bawah tanah ini jauh lebih ekonomis dibandingkan air perusahaan air minum di karenakan gratis sekalipun berbayar hanya Rp 1.000 per 20 liternya, jika pemakaian 20 liter perhari maka pengeluaran perbulan yaitu sebesar Rp 30.000.