Terdapat 439 museum yang tersebar diseluruh Indonesia. Jumlah yang terbilang cukupbanyak, akan tetapi masih sepi pengunjung. Disisi lain, pemerintah sedang gencar membanguninfrastruktur jalan tol di seluruh Indonesia.Fasilitas peristirahatan tol kini telah berkembangdengan pesat dan menyediakan layanan yanglebih lengkap. Hal ini membuat jumlah penggunafasilitas peristirahatan tol juga terus meningkat.Ditemukannya sebuah situs bersejarah bernamaSitus Sekaran di kilometer 37 area proyek TolPandaan-Malang Seksi V menjadi sebuahkebetulan yang dapat mengaitkan fungsi museumdan fasilitas peristirahatan tol. Hal inilah yangmelatarbelakangi perancangan Museum SitusSekaran dan Peristirahatan Tol Pandaan-Malang.Temuan ini kemudian menjadi awal dari gagasanuntuk mendesain sebuah museum situs yang dapatdiakses melalui jalan non-tol maupun jalan tol,lengkap dengan fasilitas peristirahatan tol didalamnya. Melalui rancangan ini diharapkandapat menjadi solusi untuk menghidupkankembali aktivitas museum. Masalah perancanganyang muncul dari gagasan tersebut diantaranya,perlu merumuskan hubungan antara situs,museum, dan fasilitas peristirahatan tol, adanyaperbedaan tangkapan visual bangunan karenaperbedaan kecepatan datang pengunjung dari toldan non-tol, serta perlunya perlindungan SitusSekaran. Pendekatan sistem sirkulasi dipilih untukdapat menjawab permasalahan perancangan yangada. Pendekatan desain dengan sistem sirkulasimencakup pengaturan sistem sirkulasi manusia,barang, dan kendaraan yang diterapkan padapencapaian dan pintu masuk bangunan,konfigurasi alur pengunjung, hubungan antaraalur dan ruang, serta desain bentuk ruang-ruangsirkulasi. Pendekatan tersebut diikuti juga dengankonsep "reveal the concealed" yang diterapkanpada ruang dan material untuk kemudian dapatmenghasilkan pengalaman berkunjung yang barudari perpaduan arkeologi dan arsitektur.