Udang vaname (L. vannamei) adalah komoditas unggulan dengan permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah padat tebar udang vaname pada masa kritis yaitu saat larva akan menentukan tingkat kelangsungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh padat tebar berbeda terhadap kualitas air dan tingkat kelangsungan hidup udang vaname. Metode penelitina yang digunakan secara eksperimen dengan perlakuan kepadatan. Rancangan penelitian ini yaitu RAL dengan 2 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu A1 (1.800.000 ekor/50 m3 wadah), A2 (2.400.000 ekor/50 m3 wadah) dan A3 (1.200.000 ekor/50 m3 wadah). Biota uji yang digunakan adalah nauplii 5. Air yang digunakan menggunakan sistem filtrasi. Berdasarkan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% menunjukan bahwa padat tebar tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup udang vaname. Peningkatan tertinggi kadar ammonia sebanyak 0,4 mg/l pada padat tebar tinggi dan seiring dengan pertambahan masa pemeliharaan ammonia juga akan mengalami peningkatan. Padat tebar tinggi memiliki kadar ammonia tinggi yaitu sebesar 0,45 mg/L. Kualitas air seperti suhu (29-31 °C), alkalinitas (140-180 ppm), oksigen terlarut (4-5 ppm), pH (7,8-8,3) dan salinitas (32-35 ppt) berada pada standart untuk pemeliharan larva udang vaname. Penelitian ini merekomendasikan adanya pengamatan parameter kesehatan pada post larva udang vaname.