Pemilihan alat berat menjadi faktor penentu dalam perhitungan biaya produksi, metode pengadaan alat berat menjadi hal penting dalam perhitungan biaya produksi. Secara umum ada 3 metode pengadaan alat berat yang biasa digunakan, yaitu metode beli langsung, metode kredit (leasing), metode sewa. Masing-masing metode membutuhkan nilai investasi yang berbeda satu dengan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pengadaan alat berat yang layak secara ekonomis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Pada perhitungan NPV dan IRR dapat di ketahui bahwa baik menggunakan metode beli langsung maupun menggunakan metode sewa layak secara ekonomis akan tetapi dari hasil perhitungan NPV dan IRR di ketahui bahwa pada alat Volvo EC480 lebih layak menggunakan metode beli langsung ketimbang menggunakan metode sewa yang dapat dilihat dari nilai NPV dan IRR nya sebesar Rp 472,141,050,909.82 dan 1.054,9% sedangkan untuk alat Hino FM260 lebih layak menggunakan metode sewa ketimbang beli langsung yang dapat dilihat nilai NPV dan IRR nya sebesar Rp 440,159,504,067.85 dan 458,4%.