This Author published in this journals
All Journal LIBRARIA
Yantiningsih, Dewi
Unit Perpustakaan STAIN Kudus

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERPUSTAKAANKU IDOLAKU Yantiningsih, Dewi
LIBRARIA Vol 2, No 2 (2014): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v2i2.1258

Abstract

Sebagai seorang praktisi di bidang pendidikan ada hal yang sempat menggelitik, dimana banyak anak sekarang kesulitan dalam mengapresiasikan bentuk bahasa tulis ke dalam bentuk bahasa lisan atau sebaliknya (gagap bahasa lisan dan tulis), hal ini dikarenakan kosakata bahasa tulis dan lisan yang ada pada anak tersebut sangatlah minim, salah satu penyebab utama adalah kurangnya minat baca, kurangnya minat baca akan berpengaruh besar terhadap usaha pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Suatu bangsa dapat dikatakan sebagai bangsa yang maju dan berkembang, bila tingkat minat baca, budaya berwacana, serta menulis masyarakatnya aktif. Artinya, mereka mampu merespon realitas fenomena sosial yang ada, termasuk fenomena tradisi membaca masyarakat Indonesia. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, perpustakaan diyakini sebagai penyedia utama layanan bacaan bagi masyarakat untuk mengukur seberapa besar tingkat minat baca suatu masyarakat, kuantitas serta kualitas sumber daya masyarakat itu sendiri.Disamping sebagai representasi untuk membangun sumber daya manusia, perpustakaan juga diharapkan bisa menjadi agen utama dalam mendorong minat baca masyarakat serta mampu menyediakan bacaan yang cukup berkualitas kepada masyarakat, agar supaya masyarakat tahu dan paham akan kondisi sosial yang ada di negaranya. Untuk itulah diperlukan berbagai upaya agar perpustakaan dapat meningkatkan fasilitas layanan serta melakukan berbagai agenda kegiatan untuk mendorong minat baca masyarakat tersebut.Dari uraian di atas dapat diambil benang merah bahwa perpustakaan merupakan agen utama yang mempunyai peranan penting dan ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui usaha meningkatkan minat baca masyarakat. Perpustakaan adalah tempat untuk melayankan informasi melalui koleksi bahan pustaka yang dimilikinya. Keberadaan suatu perpustakaan adalah untuk memberdayakan masyarakat agar memiliki kesadaran informasi yang baik. kesadaran akan arti penting informasi inilah yang lazim disebut dengan literasi informasi. Dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman,representatif serta menjadi idola masyarakat untuk mengakses informasi dan ilmu pengetahuan.
MENCIPTAKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG TENANG DAN NYAMAN (Studi di Perpustakaan STAIN Kudus) Yantiningsih, Dewi; Santoso, Santoso
LIBRARIA Vol 3, No 1 (2015): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v3i1.1576

Abstract

Perpustakaan STAIN Kudus adalah unit pelaksana teknis yang merupakan kelengkapan perguruan tinggi di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Sebagai unit pelaksana di lembaga pendidikan tinggi, perpustakaan STAIN Kudus berperan sebagai perangkat kerja yang memberikan pelayanan, melestarikan serta menyebarkan ilmu pengetahuan yang ada dalam koleksi perpustakaan kepada anggota civitas akademika. Pelayanan perpustakaan terhadap pemustaka merupakan kegiatan pemberian pelayanan pengunjung perpustakaan dalam menggunakan, meminjam, mengembalikan dan mencari informasi. Perpustakaan sebagai media pembelajaran merupakan tempat penyedia berbagai macam kumpulan bahan pustaka baik berbentuk buku, majalah, undang-undang, kamus, hasil penelitian dan bacaan-bacaan lainnya, untuk menumbuhkan pikiran-pikiran baru (inspirasi), penerangan (informasi) bagi pengguna yang memerlukan ilmu pengetahuan yang dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan pribadi seseorang/pemustaka. Membaca merupakan suatu aktivitas penggabungan antara mata dengan pikiran yang bekerja secara maksimal sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan kejenuhan. Oleh sebab itu, perpustakaan harus dapat membuat pemustaka bisa merasa nyaman agar mereka tidak merasa jenuh dan cepat lelah. sudah semestinya ruang perpustakaan dibuat menjadi nyaman dan tenang agar pemustaka merasa betah dalam menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca maupun mencari buku/literer.