Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Nature: National Academic Journal of Architecture

TERITORIALITAS PADA RUANG PUBLIK DAN SEMI PUBLIK DI RUMAH SUSUN (STUDI KASUS : RUMAH SUSUN KECAMATAN MARISO MAKASSAR ) Said, Ratriana; Alfiah, Alfiah
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 4 No 2 (2017): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v4i2a5

Abstract

Abstrak_ Penelitian dilatarbelakangi oleh adanya fenomena ketidaksesuaian jenis ruang yang tersedia di rumah susun dengan pemanfaatannya. Indikasi perubahan fungsi ruang ini terlihat dimana teritori publik dan semipublik banyak yang dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.Hal ini berpotensi menimbulkan konflik spatial, menurunkan kualitas fisik ruang dan kualitas kehidupan penghuninya sendiri.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik pemanfaatan ruang dan teritorialitas yang terdapat di ruang publik dan semi publik sebagai fasilitas rumah susun.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pemetaan perilaku penghuni terhadap ruangnya (place centered map), interview dan diklasifikasi secara deskriptif.Berdasarkan penelitian teridentifikasi sebanyak sembilan pola territory yang terbentuk berdasarkan pemanfaatan ruang dan perletakan benda pribadi yang sebagian besarnya ternyata terjadi pada area territory yang terdekat dengan unit hunian penghuni.Kata kunci : Teritorialitas, Ruang Publik dan semipublik, Rumah Susun. Abstract_ The study is motivated by the phenomenon of mismatchingbetween the facilities available and the utilization. This is indicated by the deviation of space function, where the public and semipublic territory mostly used for other personal purposes. It is also potentially lead to conflicts of spatial, reduce the quality of space and the quality life of residents.  The study purpose is to describe the characteristics of the space utilization and territoriality contained in the public and semi-public space as facilities flats. The method used is by mapping the residents’ behavior towards a space (place centered map), interviews and classified descriptively. The results of identification, there are  nine patterns of territory formed based on the utilization of space and the placement of personal objects and mostly occurred on the territory area which is close to residential unit.Keywords : Territoriality, public and semipublic space, flats.
RUMAH PANGGUNG SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN TERHADAP BENCANA BANJIR, LAHAN PARKIR, AREA BERMAIN DAN BERSOSIALISASI Alfiah, Alfiah; Said, Ratriana
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 5 No 1 (2018): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v5i1a9

Abstract

Abstrak_ Perumahan di perkotaan hakekatnya mewujudkan kondisi yang layak huni, aman, nyaman, damai, sejahtera, berbudaya, berkeadilan sosial dan berkelanjutan. Permasalahan perumahan adalah perbaikan kualitas lingkungan tidak diimbangi dengan perbaikan kualitas unit rumah. Perbaikan jalan lingkungan tiap tahun menyebabkan tinggi permukaan jalan lebih tinggi dari lantai unit perumahan tersebut. Pertambahan tinggi permukaan jalan menyebabkan terjadinya genangan air pada tiap unit rumah pada musim hujan. Pertumbahan ekonomi penghuni menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan fasilitas kendaraan atau garasi. Perencanaan garasi atau carport yang tidak terencana menyebabkan penguhi perumahan memarkir kendaraan di jalan lingkungan depan rumahnya. Perilaku tersebut sangat merugikan penghuni dan pelaku kegiatan dalam perumahan tersebut. Area bermain dan bersosialisasi pada perumahan yang jarang tersedia menyebabkan para penghuni dan anak-anak kerang peka terhadap lingkungannya. Penelitian ini menggunakan metode  deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dimana pendekatan pada kedua metode ini berbeda. Pada metode kualitatif digunakan dengan cara mempelajari beberapa literatur berupa teori-teori penanggulangan banjir pada area perumahan serta standar-standar luas untuk parkir. Kuantitif untuk menghitung dan mengukur standar ketinggian bangunan terhadap banjir dan luas yang diperlukan untuk parkir pada tiap unit rumah. Perencanaan desain rumah panggung area perumahan menjadi salah satu alternative solusi dalam memecahkan bencana banjir, perparkiran, area bermain dan area soliasilsasi pada perumahan di perkotaan yang dapat mewujudkan kondisi yang layak huni, aman, nyaman, damai, sejahtera, berbudaya, berkeadilan sosial dan berkelanjutanKata-kunci : Rumah Panggung; Bencana Banjir; Lahan Parkir. Abstrac_Urban housing in nature embodies conditions that are habitable, safe, comfortable, peaceful, prosperous, cultured, socially just and sustainable. The problem of housing is the improvement of environmental quality is not balanced with the improvement of the quality of housing units. Environmental road improvement each year causes the road surface height is higher than the floor of the housing unit. The increase in the height of the road surface causes the occurrence of water puddles in each unit of the house during the rainy season. The economic spill of the occupants caused an increase in the need for a vehicle or garage facility. Planning an unplanned garage or carport causes the housing to park in the street environment of his house. Such behavior is very detrimental to residents and actors in the housing. The area of play and socializing on rarely available housing causes residents and clam children to be sensitive to the environment. This research uses descriptive method with quantitative and qualitative approach where the approach in both methods is different. In qualitative methods used by studying some literature in the form of flood prevention theories on residential areas as well as wide standards for parking. Quantitative to calculate and measure the standard height of the building against the flood and area required for parking on each unit of the house. Housing stage design of residential area becomes an alternative solution in solving flood, parking, play area and soliasilsasi area in urban housing that can realize the condition of habitable, safe, comfortable, peaceful, prosperous, cultured, social justice and sustainableKeywords: Stage House; Floods; Parking lot.
DESAIN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DI MAKASSAR Burhanuddin, Burhanuddin; Said, Ratriana; Wahdaniar, Wahdaniar
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 5 No 2 (2018): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v5i2a4

Abstract

Abstrak_ Jumlah lansia di kota Makassar baik yang tergolong terlantar dan hampir terlantar berdasarkan data pemerintah setempat saat ini semakin meningkat. Untuk itu diperlukan perhatian dan penanganan yang serius dari berbagai pihak. Salah satu kebutuhan utama lansia adalah sarana tempat bernaung yakni panti sosial tresna werdha.  Permasalahan yang umum pada lansia di daerah perkotaan adalah kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, serta tidak adanya sanak saudara yang mendampingi dan memberikan bantuan perekonomian.  Tujuan dari desain panti werdha ini ialah sebagai salah satu bentuk solusi untuk menjawab kebutuhan para manusia usia lanjut, yakni selain sebagai tempat hunian, juga mewadahi beberapa fasilitas yang sangat dibutuhkan seperti fasilitas kesehatan yang dapat memantau kesehatan mental dan fisik para lanjut usia mengingat mereka mengalami kemunduran dalam kesehatan juga fasilitas sosial lainnya. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah deskriptif kualitatif yang selanjutnya dilakukan eksplorasi dalam bentuk desain grafis sehingga didapatkan visualisasi sebuah panti sosial yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan dan perilaku penghuninya. Kata kunci : Panti Sosial; Tresna Werdha; Lanjut Usia  Abstract­_ The number of elderly in the city of Makassar is currently increasing, neither of which belongs to the displaced and almost abandoned. For it, is necessary required serious attention and handling of various parties as a means needs of places  workhouses. A common problem in the elderly in urban areas was poverty, abandoned, disability, as well as the absence of relatives who accompany and help the economy. The purpose of The  Werdha Parlors is to accommodate the elderly man with providing some of the facilities needed. In addition to residential facilities, also provided other support facilities such as health facilities that monitor the mental and physical health of the elderly considering their decline in health. The methods used in this research: with a descriptive qualitative. From these results then conducted exploration in the form of graphic design so obtained the design of a social parlors are comfortable and appropriate to the needs of its inhabitants.  Keywords : Social Homes; Tresna Werdha; Elderly
PREFERENSI PEMANFAATAN RUANG PUBLIK DI RUMAH SUSUN SEWA MARISO DI MAKASSAR Bunawardi, Ratriana Said; Amin, Burhanuddin
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2019): December
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v6i2a2

Abstract

Abstrak_ Rumah susun sewa merupakan rumah vertikal yang dirancang untuk orang berpenghasilan rendah, dan merupakan respon atas tingginya permintaan tempat tinggal yang layak. Rumah susun ini juga diharapkan dapat lebih efisien dalam penggunaan lahan dan mampu mengurangi jumlah permukiman kumuh di daerah perkotaan. Fenomena yang terlihat pada rumah susun sewa Mariso, dimana preferensi penghuni dalam memanfaatkan ruang-ruang publik yang tidak sesuai dengan rencana fungsi awal ruang. Adanya konflik spasial berasal dari aktivitas dan mobilitas penghuni mengakibatkan terjadi invasi pada sebagian ruang publik. Beberapa ruang melebihi fungsi dan tujuan dasarnya, sementara ruang lain dimanfaatkan secara tidak sesuai dengan fungsi desain awalnya. Studi komprehensif dilakukan untuk mengenali karakter penghuni beserta latar belakang pekerjaan, pendapatan dan pendidikan mereka sehubungan dengan perilaku mereka terhadap ruang publik dan pemanfaatannya. Metode tracing (person centered map) digunakan pada penelitian ini. Sampel berupa penghuni rumah susun Mariso dipilih berdasarkan karakteristik penghuni seperti usia, gender dan pekerjaan untuk mengungkapkan aktivitas dan interaksi sehari-hari. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penghuni berpenghasilan rendah lebih memilih untuk terlibat dalam interaksi sosial secara informal. Kegiatan pribadi tertentu dilakukan di ruang publik dan bukan di unit huniannya dan dalam banyak kesempatan, aktivitas pribadi dilakukan secara berkelompok penghuni sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari mereka. Koridor yang didesain sebagai jalur penghubung antar unit hunian mendapat beban yang berlebih karena intervensi aktivitas pribadi. Sebaliknya, beberapa ruang komunal tampaknya ditinggalkan oleh karena berbagai alasan. Fenomena adanya kegiatan pribadi di ruang komunal telah menurunkan kualitas hunian, dan menjadi kawasan kumuh vertikal lainnya di dalam wilayah perkotaan. Hasil studi harus dipertimbangkan, dievaluasi dan dirujuk untuk desain ruang publik lebih lanjut dan lebih baik pada tipe perumahan seperti ituKata kunci: Preferensi penghuni, Rumah Susun, Ruang Publik. Abstract_Rental flat is a vertical house designed for low-income people and in response to the high demand for housing. Its also expected to be more efficient in land use and will reduce the number of slums in urban areas. The phenomenon is seen in the Mariso flats, where the preferences of residents in utilizing public spaces are not in accordance with the initial function of space. Spatial conflict arises from the activities and mobility of residents resulting in an invasion of some public spaces. Some spaces exceed their basic functions and objectives, while other spaces are not used according to their original design functions. A comprehensive study conducted to identify the occupant background, job, income and education in connection with their behavior towards public space and its utilization. The research method is accomplished by mapping the behaviors such as place center map. Samples of Residents selected based on characteristics such as age, gender and work to expose the activities and daily interactions.  The results of this study found that low-income residents prefer informal social interactions. Certain private activities are carried out in public spaces and not in their residential units. On several occasions, private activity conducted in groups of residents as part of their daily routine. Corridors that are designed as a connecting line between residential units are overloaded due to personal activity interventions. Conversely, some communal spaces seem abandoned for various reasons. The phenomenon of private activities in communal spaces has reduced the quality of residents, and become another vertical slum in the urban area. Study results must be considered, evaluated and referred for further and better design of public space. in such types of housing. Keywords: Residence Preference; Flats; Public Space.