This Author published in this journals
All Journal Syntax Idea
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Syntax Idea

Analisis Prioritas Penanganan Longsoran Lereng Bawah Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus: Proyek Jalan Nasional Ruas Tomata Beteleme Bpjn Sulawesi Tengah) Frangky Eka Putra Paendong; Fabian Johanes Manoppo; Steeva Gaily Rondonuwu
Syntax Idea 2550-2560
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i6.3491

Abstract

Berdasarkan data BPJN Sulawesi Tengah 3 (tiga) tahun terakhir sampai dengan Desember 2021, terdapat kekosongan penanganan jalan baik antara ruas jalan Tomata – Beteleme dibandingkan dengan ruas jalan yang lainnya. Ini disebabkan adanya keterbatasan anggaran negara akibat dari dampak Virus Covid19, akibatnya target kemantapan jalan yang tidak tercapai. Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang diperlukan terdiri dari dua macam yaitu data primer yang dikumpulkan yaitu berupa data kondisi longsoran, baik itu lokasi, jenis dan tingkat kerusakan, foto eksisting longsoran yang ada, kondisi lingkungan disekitar jalan tersebut dan lain-lain. Dalam menentukan pengaruh penentuan kebijakan dalam penanganan longsoran di ruas Tomata – Beteleme terdapat beberapa kriteria, yaitu Biaya Penanganan sebesar 34,4%, Kemudahan Pelaksanaan sebesar 18,5%, Tipe dan Kedalaman Tiang sebesar 17,8%, Panjang Efektif Longsoran sebesart 15,1% dan Jangka Waktu Pelaksanaan sebesar 14,3%. Kriteria Biaya Penanganan secara signifikan dianggap paling penting diantara kriteria lainnya, sehingga dihitung pemilihan alternatif terhadap Kriteria Biaya Penanganan dengan hasil STA 0+200 / KM 346+200 memiliki skor 12,9%, STA 5+200 / KM 351+200 memiliki skor 12,5%, STA 1+800 / KM 347+800 memiliki skor 11,5%, STA 4+500 / KM 350+500 memiliki skor 10,7%, STA 5+500 / KM 351+500 memiliki skor 10,6%, STA 4+600 / KM 350+640 memiliki skor 10,4%, STA 10+100 / KM 356+100 memiliki skor 9,3% STA 6+200 / KM 352+200 memiliki skor 6,4%, STA 8+900 / KM 354+900 memiliki skor 5,5%, STA 6+000 / KM 352+000 memiliki skor 5,4% dan STA 17+500 / KM 363+500 memiliki skor 4,8