Pencarian pengobatan alternatif terbarukan untuk HIV/AIDS terus berkembang. Salah satu pendekatan untuk pengembangan obat anti-HIV dilakukan melalui penelitian menggunakan obat herbal tradisional. Justicia gendarussa Burm. F terkenal memiliki banyak manfaat di bidang medis, seperti antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, analgesik, antikanker, antidiabetes, dan antiviral. Sebagai antiviral, ekstrak J. gendarussa teruji aktivitasnya secara in silico dan in vitro sebagai anti-HIV. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait potensi ekstrak J. gendarussa sebagai pengobatan alternatif HIV/AIDS terbarukan serta metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi aktivitasnya sebagai anti-HIV. Senyawa-senyawa pada J. gendarussa yang teruji aktivitasnya sebagai anti-HIV adalah justiprocumin A dan B, patentiflorin A, dan gendarusin A. Senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas anti-HIV lebih baik dibandingkan obat HIV zidovudine (AZT) dan nevirapine serta dapat menghambat isolat HIV yang resisten terhadap obat NRTI (nucleoside reverse transcriptase inhibitor) dan NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor).