Demam berdarah dengue (DBD) sebagai penyebab utama kesakitan dan kematian anak-anak di Asia Tenggara. Lima puluh tujuh persen (57%) dari jumlah kasus tersebut berasal dari Indonesia. Di wilayah Kota Tangerang Selatan sendiri terdapat 756 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada periode 1 Januari-31 Desember 2022 angka tersebut melonjak dari tahun sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional berupa kegiatan penetapan prioritas masalah dan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap permasalahan kesehatan yang telah dipilih. Bentuk intervensi yang dilakukan dalam kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yakni dengan melakukan kerja bakti dan pemeriksaan jentik nyamuk dengan mendatangi langsung ke rumah warga. Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Anggrek Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan Banten. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat kurang mengetahui faktor penyebab dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit DBD. Namun, sebagian besar lainnya sudah cukup baik dalam menyikapi upaya pencegahan dan penanggulangan kasus DBD salah satunya yakni menyambut positif gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan kiat upaya 3M Plus.