Pasar tradisional masih menjadi pusat kegiatan ekonomi dan interaksi sosial masyarakat, khususnya di Kota Samarinda. Namun, kondisi fisik dan tata ruang yang kurang terkelola seringkali menimbulkan masalah lingkungan, seperti kepadatan area, pengelolaan limbah yang tidak optimal, serta keterbatasan ruang terbuka hijau. Penelitian ini berfokus pada tatanan lahan Pasar Harapan Baru dengan menggunakan pendekatan arsitektur hijau sebagai upaya mewujudkan kawasan pasar yang ramah lingkungan, efisien energi, dan berkelanjutan. Metode penelitian dilakukan melalui studi literatur, analisis tapak, serta kajian komparatif dari pasar tradisional yang telah menerapkan konsep serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi zonasi fungsional, pengelolaan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, serta penyediaan ruang terbuka hijau mampu meningkatkan kualitas lingkungan pasar. Selain itu, penerapan sistem drainase ramah lingkungan, pemanfaatan energi terbarukan, dan desain fasad pasif turut mendukung keberlanjutan kawasan. Perencanaan ini diharapkan dapat menjadi model rujukan dalam revitalisasi pasar tradisional di Indonesia, sehingga mampu beradaptasi dengan tuntutan modernisasi tanpa menghilangkan nilai sosial-budaya yang melekat pada pasar sebagai ruang interaksi masyarakat.