Keberlanjutan lingkungan menjadi isu penting dalam dunia bisnis, di mana perusahaan dituntut untuk mengidentifikasi dan mengukur biaya lingkungan sebagai bagian dari laporan keuangan. Biaya lingkungan yang tidak tercatat dengan baik dapat memengaruhi transparansi serta akurasi laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur biaya lingkungan yang teridentifikasi dalam laporan keuangan serta menganalisis dampaknya terhadap beban keuangan perusahaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Identifikasi dan klasifikasi biaya lingkungan dilakukan berdasarkan empat aktivitas utama, yaitu pencegahan lingkungan, deteksi lingkungan, kegagalan internal, dan kegagalan eksternal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah membiayai aktivitas pencegahan lingkungan, seperti pelatihan pengelolaan limbah, biaya konsultasi, dan perizinan. Selain itu, perusahaan juga mengalokasikan biaya untuk kegagalan internal, seperti pengelolaan limbah medis. Namun, belum ditemukan alokasi biaya secara eksplisit untuk deteksi lingkungan dan kegagalan eksternal dalam laporan keuangan.