Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Perbandingan Variasi Power Dalam Proses Laser Engraving Terhadap Hasil Produk Stainless Steel Purba, Adi Syahputra; Hermawan, Muhammad Ghandy Razzaki; Manurung, Meilani Mandhalena; Stefani, Windy; Dzulfiqar, Mohamad Alif; Gunawan, Leo Van
Journal of Applied Mechanical Technology Vol 2 No 1 (2023): Journal of Applied Mechanical Technology (JAMET)
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.105 KB) | DOI: 10.31884/jamet.v2i1.29

Abstract

Marking machining processes using lasers have developed in the industrial world. Having high precision and good final quality is one of the advantages of this laser machine. There is a thermal effect generated in the process, so we must understand the impact of the power applied to the material. Carry out the laser marking process with the engraving method on a stainless steel plate material which is given a variation of strength to observe the difference in the final result of a marking. Make as many as 3 pcs of products for each variation of power parameters. The product that has been produced will also be observed for surface roughness on the marking, which aims to find out how deep the food is from the marking. Observation of the surface roughness of the marking on the product using the Surface Roughness Tester 3 times for each product. The results of the data that have been taken will only be observed and entered into the marking results into the roughness class according to ISO or DIN 4763:1981. The marking process uses power variations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100%. The results of the marking with the lowest power of 20% produce markings with a roughness value of 0.029µm – 0.110µm and enter into class N3 while the results of marking with the greatest power of 100% obtain a roughness value of 18.210µm – 19.876µm which is included in the roughness class N10. Based on the data obtained in the engraving process with different power variations, it can be interpreted that the higher the power supplied, the higher the roughness value
Studi Keausan Mata Pahat Pada Proses Pembubutan Material ST 37 Manurung, Meilani Mandhalena; Leksonowati, Nur Fitria Pujo; Saputra, Agung; Pamungkas, Nurman; Stefani, Windy; Batubara, Ninda Hardina; Purba, Adi Syahputra; Muvariz, Mufti Fathonah
Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) - June 2024
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jatra.v6i1.7418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat keausan pada tiga jenis pahat insert bubut, yaitu CNMG120408-NM4 WPP20, CNMG432-MS3, dan CNMG 150604r-k 4325, dalam kondisi pemotongan yang identik. Variabel kedalaman potongan dan kecepatan spindle ditetapkan pada 1,0 mm dan 560 rpm, dengan material yang digunakan adalah besi ST 37. Hasil menunjukkan bahwa CNMG 150604r-k 4325 mengalami kehilangan massa paling besar, sedangkan CNMG120408-NM4 WPP20 menunjukkan keausan paling rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan ini meliputi gesekan, temperatur tinggi, kecepatan potong, material yang diproses, dan kondisi pemotongan. Penelitian ini memberikan highlight tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keausan pada pahat insert bubut sehingga dapat dijadikan referensi untuk pemilihan pahat yang tepat untuk meningkatkan efisiensi proses permesinan
Studi Kasus Penjadwalan Proyek: Frame Acid Skid dengan Gant Chart dan Critical Path Method Pujo Leksonowati, Nur Fitria; Pamungkas, Nurman; Stefani, Windy; Purba, Adi Syahputra; Manurung, Meilani Mandhalena; Batubara, Ninda Hardina; Gunawan, Leo Van
Journal of Applied Mechanical Technology Vol 3 No 1 (2024): Journal of Applied Mechanical Technology (JAMET)
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/journalofappliedmechanicaltechnology.v3i1.53

Abstract

This study examines the scheduling of the Frame Acid Skid project at the Lombok Steam Power Plant (PLTU) using Gantt Chart and Critical Path Method (CPM). The primary objective is to identify the causes of delays and propose optimization measures for the project duration. Data collected indicates a significant difference between the planned duration (24 days) and the actual project completion time (47 days). The main delays occurred in the welding and painting phases, each requiring an additional 13 days. Contributing factors include the addition of a welding process for materials not covered in the initial contract and specification mismatches in the painting phase. Analysis with Gantt Chart and CPM reveals that enhanced communication, more detailed initial planning, and strict monitoring of project specifications are crucial to minimize the impact of delays on cost and time. The results of this study provide a strong basis for decision-making in similar future projects.
Perbandingan Perubahan Hardness Akibat Heat Treatment Pada Material AISI D2 Dengan Menggunakan Uji Rockwell   Purba, Adi Syahputra
Device Vol 14 No 2 (2024): November
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v14i2.7981

Abstract

PT X sebagai perusahaan yang berfokus pada mechanical component kedirgantaraan secara khusus dalam pembuatan seal, menghadapi tantangan dalam proses fabrikasi tooling yang terbuat dari logam AISI D2. Karakteristik logam AISI D2 memiliki tingkat kekerasan yang rendah, hal ini menjadi masalah karena saat tooling digunakan dalam pengerjaan seal, terjadi tekanan antara tooling 1 dan tooling 2. Sehingga, tooling harus melalui proses heat treatment untuk mencapai kekerasan sesuai standar yaitu ASTM E18. Maka dari itu tooling harus melalui proses heat treat untuk mencapai kekerasan yang standar. Mesin heat treatment merupakan salah satu proses memanaskan dan mendinginkan  suatu bahan untuk mendapatkan perubahan fasa (sturktur) guna meningkatkan kemampuan bahan tersebut sehingga bertambah daya guna teknik dari bahan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses heat treatment pada kekerasan AISI D2 dan membandingkan hasil kekerasan sebelum dan sesudah heat treatment dengan menggunakan uji Rockwell. Adapun hasil proses pengujian pada rockwell pada material AISI D2 sebelum proses heat treatment dengan nilai kekerasan awal rata- rata sebesar 21.57 HRC, selanjutnya pada proses heat treatment membutuhkan waktu 145 menit, setelah proses heat treatment selesai, tahap berikutnya melakukan pengujian rockwell dengan nilai rata – rata sebesar 61.11 HRC dengan nila perbandingan nilai rata – rata sebesar 183% dan standar perusahaan untuk minimum kekerasan dari material AISI D2 adalah sebesar 59 HRC.
STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN YOKE AC DAN DC UNTUK DETEKSI CACAT SUBSURFACE PADA MATERIAL BERLAPIS CAT Leksonowati, Nur Fitria Pujo; Pamungkas, Nurman; Mufariz, Mufti Fathonah; Purba, Adi Syahputra; Manurung, Meilani Mandhalena; Stefani, Windy; Batubara, Ninda Hardina; Dupan, Pandi
Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) - June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jatra.v7i1.8565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan efektivitas yoke AC dan yoke DC dalam mendeteksi cacat bawah permukaan (subsurface defect) pada pelat baja karbon A36 yang dilapisi cat dengan ketebalan bervariasi menggunakan metode Magnetic Particle Inspection (MPI). Lima spesimen baja dengan ketebalan lapisan cat 100, 200, 300, 400, dan 500 mikron diuji. Metode visible wet particle diterapkan setelah kalibrasi yoke AC dan DC sesuai standar BS 6072. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ketebalan cat 100 mikron, yoke AC mendeteksi 93% cacat, sedangkan yoke DC mendeteksi 98%. Seiring dengan meningkatnya ketebalan cat, performa yoke AC menurun drastis, terutama pada ketebalan 500 mikron, di mana yoke AC hanya mampu mendeteksi 38% cacat, sementara yoke DC masih mampu mendeteksi 43%. Dengan demikian, yoke DC lebih efektif dalam mendeteksi cacat bawah permukaan pada spesimen dengan lapisan cat yang lebih tebal dibandingkan yoke AC.
ANALISA PERBANDINGAN KEMAMPUAN KARBON AKTIF SEKAM PADI DAN KARBON AKTIF BATOK KELAPA DALAM ALAT FILTRASI AIR Gunawan, Leo Van; Farhan, Ahmad; Rohmat, Abdul; Pujo Leksonowati, Nur Fitria; Purba, Adi Syahputra
Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) - June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jatra.v7i1.9327

Abstract

Dalam instalasi alat filtrasi air terdapat tiga jenis material yang umum dipakai sebagai media filtrasi yaitu Zeolit, Silika dan Karbon. Karbon aktif dapat dibuat menggunakan arang dari limbah hasil pertanian. Di Indonesia limbah sekam padi kebanyakan hanya di bakar atau diolah untuk tambahan pakan ternak. Batok kelapa kebanyakan digunakan untuk bahan untuk produksi briket. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kemampuan karbon dari limbah sekam padi dan batok kelapa dalam meningkatkan kinerja alat filrasi air saat menyaring zat pencemar. Langkah-langkah dalam pembuatan karbon aktif dari limbah sekam padi dan batok kelapa ini yaitu melakukan proses pretreatment, proses dehidrasi, proses karbonisasi, proses pengaktifan secara fisika dan kimia. Kualitas air dilakukan pengujian menggunakan metode fisika dan kimia dengan mengacu standar kualitas air dari PP Republik Indonesia No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hasil pengujian menunjukan air yang dihasilkan dari alat filtrasi menggunakan karbon aktif sekam padi berada pada baku mutu kelas 1 sedangkan air yang dihasilkan dari alat filtrasi menggunakan karbon aktif batok kelapa berada pada baku mutu kelas 2. Hal ini menunjukan penggunaan karbon aktif dari sekam padi dapat meningkatkan kinerja alat filrasi air dalam menyaring zat pencemar apabila dibandingkan dengan penggunaan karbon aktif dari batok kelapa.
PENGARUH PEMBERIAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PENINGKATAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM MASYARAKAT MUSLIM DI DESA BANGUN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN Purba, Adi Syahputra
Taushiah: Jurnal Hukum, Pendidikan dan Kemasyarakatan Vol 13, No 2 (2023): Taushiah: Jurnal Hukum, Pendidikan dan Kemasyarakatan
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/taushiah.v13i2.9140

Abstract

Masalah penelitian ini adalah Bagaimana bentuk pemberian program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Bangun Raya Kabupaten Simalungun. Bagaimanakah pengamalan agama Islam masyarakat di Desa Bangun Raya Kabupaten Simalungun. Apakah pemberian program Keluarga Harapan (PKH) berengaruh terhadap peningkatan pengamalan agama Islam masyarakat di Desa Bangun Raya Kabupaten Simalungun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan populasi sampel 60 orang melalui teknik pengumpulan data menggunakan angket dan analisis data menggunakan statistik. Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Bentuk pemberian program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Bangun Raya Kabupaten Simalungun adalah berupa BLT (Bantuan Langsung Tunai), bentuk sembako dan bentuk kedua-dunya. Ketiga bentuk bantuan PKH ini diberikan sesuai dengan kebutuhannya.Pengamalan agama Islam masyarakat di Desa Bangun Raya Kabupaten Simalungun sebelum mendapatkan bantuan PKH cukup rendah baik dari segi ibadah shalat, puasa, mengikuti pengajian dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya. Namun setelah mendapat bantuan PKH terdapat peningkatan pengamalan agama.Pemberian program Keluarga Harapan (PKH) berengaruh terhadap peningkatan pengamalan agama Islam masyarakat di Desa Bangun Raya Kabupaten Simalungun, hal ini terlihat dari perbandingan antara r-hitung dengan r-tabel dimana r-hitung dari r-tabel atau 0.80 0.26 dan ini berada pada taraf signifikansi yang sangat tinggi.
Dimensional measurement calibration of dial calipers based on JIS B 7507: 2016 standard in the measurement laboratory Manurung, Agnes Br; Purba, Adi Syahputra; Manalu, Ari Angga; Juwita, Erna; Aryswan, Adhe
International Journal of Mechanical Computational and Manufacturing Research Vol. 14 No. 1 (2025): May: Mechanical Computational And Manufacturing Research
Publisher : Trigin Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/computational.v14i1.265

Abstract

Dial calipers are very frequently used by both measurement laboratories and production. Dial calipers need to be calibrated every 12 months. The purpose of this study is to provide an understanding of how to calibrate a dial caliper, using a method based on JIS B 7507:2016 Standard. The JIS standard itself provides guidance and reference for dial caliper calibration. Based on the calibration results obtained, it is known that the dial caliper has deviation or error values in each measurement (outside, inside, depth, and step) with values of 0.0200 mm and -0.01000, referring to an accuracy of +/-0.03mm. After evaluation based on the standard, these error values still meet the requirements of JIS B 7507-2016. The benefit of this calibration is dial calipers are important to calibrate both before and after use to ensure optimal accuracy and consistent measurement results and also this calibration performed is sufficiently valid and reliable.
Modification of the jig slider grinding hook design Andaresta, Windy; Purba, Adi Syahputra; Yuniarsih, Nidia; Marbun, Abri Andry Saresa; Saputra, Rangga
International Journal of Mechanical Computational and Manufacturing Research Vol. 14 No. 1 (2025): May: Mechanical Computational And Manufacturing Research
Publisher : Trigin Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/computational.v14i1.266

Abstract

Tools such as jigs are becoming important in the production process. Jigs are often used in the cutting or shaping process in the form of making workpieces in production. However, ever-changing variations in demand can lead to changes in jig efficiency. Therefore, modifications are necessary to maintain accuracy and meet the demands of diverse markets. This research was carried out by modifying the design of the slider jig on the width of the rail slider which was enlarged from before and adding support to the clamping plate which aims to improve the accuracy and effectiveness in the drilling process. To find out the results of the difference before and after the modification of the slider jig, a test was carried out by conducting a visual inspection of the profile point hook that had been ground using a profile projector with a scale of 10 :1 which showed that the results of this modification were included in the value of the drawing tolerance value and in accordance with the specifications in the company and based on data taken from PT. XYZ in the engine working time of 3 hours and 3 minutes, a total output of 164 pcs was found out of the total target of 158 pcs. This resulted in a productivity percentage of 103.80%. This shows that this jig modification is effective when used.
Solid block to assembly block conversion on a welding Marbun, Abri Andry Saresa; Purba, Adi Syahputra; Ramadhan, M. Noviriandi; Andaresta, Windy; Cahyagi, Danang
International Journal of Mechanical Computational and Manufacturing Research Vol. 14 No. 2 (2025): August: Mechanical Computational And Manufacturing Research
Publisher : Trigin Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/computational.v14i2.267

Abstract

Block damage often occurs due to the pressing process and the presence of residual welding dirt on the slug so that a repair process is needed by means of grinding. If there is damage to the solid block, repairs are carried out on all sides of the block so that this is less effective and efficient in repair time. This research was conducted by changing the design of solid blocks into assembly blocks which aims to make the process of repairing blocks effective and efficient. To find out the results of the differences between solid blocks and assembly blocks, a trial was carried out by calculating the repair process time using a grinding machine with a depth of 0.04 mm. The results of the solid block repair process trials obtained an average of 397 seconds while the assembly blocks obtained an average of 248 seconds. Thus cutting the repair process time by 149 seconds. With this design change, the effectiveness and efficiency of block repair time is obtained.