Perkembangan pertanian modern (Aquaponik) banyak menarik minat lapisan masyarakat baik itu Masyarakat kalangan bawah hingga Masyarakat kalangan atas yang memiliki lahan yang terbatas,selain tidak memerlukan lahan yang luas dan waktu yang panjang,cara ini juga memberikan panen yang maksimal dengan perawatan yang tepat.Minimnya lahan kosong pada pekarangan Masyarakat Desa Pasar Kembang serta masyarakatnya yang juga banyak berprofesi sebagai petani kelapa,pinang,hingga buruh sawit yang tentunya menyita banyak waktu menjadi alasan Masyarakat tidak tertarik untuk melakukan budidaya tanaman maupun budidaya ikan.Program pengabdian menjadi respon terhadap fenomena yang terjadi di kalangan Masyarakat Desa Pasar Kembang.Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui apa itu aquaponik dan apa saja manfaat yang akan diterima.Kegiatan ini menggunakan metode penerapan Participatory Rural Appraisal. Mahasiswa bekerja sama dengan kelompok PKK,kepala dusun,dan Masyarakat dusun. Mahasiswa juga berkesempatan mendemonstrasikan pembuatan aquaponik di hadapan masyarakat. Setelah dilakukan sosialisasi, masyarakat mendapatkan pemahaman baru dan diharapkan dapat bersikap aktif dalam pemanfaatan lahan sempit di pekarangan mereka.