Limbah industri funiture dijepara, saat ini masih banyak yang belum dimanfaatkan dan hanya dijual untuk digunakan sebagai kayu bakar. Hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam memastikan pola konsumsi material dalam industri dan produksi yang berkelanjutan. Penelitian ini mengkaji kembali limbah kayu hasil industri furniture sesuai dengan ketebalan papan. Pt. Risko Java Rajasa Group memanfaatkan hasil limbah industri menjadi produk vas bunga dengan berbagai desain unik dan menarik. Penciptaan produk yang sustainable dengan pemanfaatan limbah dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kayu bakar dan memberikan dampak sosial untuk masyarakat akan pentingnya pemanfaatan limbah. Pemanfaatan limbah menjadikan harga produk terjangkau dan banyak diminati. Hal itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan exposure toko dengan banyaknya penjualan. Penelitian ini mengevaluasi pemanfaatan limbah furniture di PT. Risko Java Rajasa Group untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak lingkungan. PT. Risko Java Rajasa Group, produsen furniture kayu, menghadapi tantangan peningkatan limbah seiring dengan pertumbuhan produksi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Implementasi ini mengurangi volume limbah hingga 40% dan menciptakan peluang ekonomi baru. Rekomendasi mencakup pengembangan teknologi pengelolaan limbah dan kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan limbah.