Sulistyowati, Rina Aprilia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : urnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi

Studi Netnografi Respon Warganet mengenai Toxic Relationship pada Video Youtube Penyintas #BukanSayangNamanya Sulistyowati, Rina Aprilia
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/interaksi.v8i2.19697

Abstract

Relasi sosial yang dijalani manusia saat ini semakin kompleks, terutama relasi pada ranah personal seperti dalam hubungan asmara. Dari Catatan Komnas Perempuan setiap tahunnya, angka kekerasan di ranah domestik masih cukup tinggi dengan mayoritas melibatkan pelaku terdekat, yaitu pasangan. Berbagai pengalaman traumatis korban dan kekerasan yang dialami korban tidak lepas dari jeratan hubungan tidak sehat yang dijalani. Padahal, hubungan yang tidak sehat ini bisa dicegah apabila kita mampu membaca sinyal-sinyal berbahaya yang berpotensi terjadi dalam suatu hubungan. Konten Youtube #BukanSayangNamanya mengangkat kisah para penyintas dalam menghadapi hubungan yang tidak sehat. Video ini dibuat sebagai aksi solidaritas bagi korban dan menjadi bagian gerakan memperingati International Womens Day 2021. Membuka kisah lalu tidaklah mudah bagi penyintas. Namun, penelitian ini mencoba menganalisis bagaimana sudut pandang dan perilaku warganet terhadap video yang mengangkat kisah para penyintas kasus kekerasan dan hubungan yang tidak sehat. Komentar warganet merupakan representasi budaya digital masyarakat yang berinteraksi di dunia maya, yang dalam hal ini terbingkai melalui kolom komentar di unggahan konten Youtube. Dengan menggunakan studi netnografi, hasil analisis komentar warganet ternyata dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe, mulai dari empati, menyalahkan korban, menyalahkan pelaku, hingga keberanian berbagi pengalaman serupa karena terdorong oleh pengungkapan diri yang dilakukan oleh penyintas. Selain mengidentifikasi respon dan perilaku warganet, komentar-komentar yang dianalisis dalam penelitian ini juga mengungkap sejumlah tanda bahaya dalam hubungan, dampak toxic relationship, hingga pelaku tindak kekerasan.