This Author published in this journals
All Journal Hexagon
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Jenis Asam & Konsentrasi Asam Terhadap Persentase Ekstraksi Nikel Dari Bijih Nikel Laterit Pomalaa Sulawesi Tenggara sayid zen, sayid muh aidil alkaf; Yanuar, Emsal
Hexagon Vol 5 No 1 (2024): HEXAGON - Edisi 9
Publisher : Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral - Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/hexagon.v5i1.3237

Abstract

Nikel Laterit terbentuk daari hasil pelapukan batuan secara kimiawi pada periode waktu yang cukup lama di permukaan subtropis. Biasanya, nikel laterit ini memiliki kadar yang relatif rendah namun jumlahnya melimpah. Umumnya pengolahan laterit dilakukan dengan metode hidrometalurgi dengan jalur pelindian. Pelindian dilakukan dengan 3 pelarut berbeda yaitu H2SO4, CH3COOH, dan H3PO4. Untuk mengetahui perolehan nikel hasil pelindian dilakukan karakterisasi menggunakan Atomic Absorpsion Spektrophotometry (AAS), XRF untuk mengetahui kadar awal nikel laterit dan XRD untuk mengetahui komposisi mineral yang terkandung pada mineral laterit. Hasil XRF diperoleh kandungan nikel sebesar 5,67% dan menunjukkan mineral laterit berkadar rendah termasuk kedalam jenis saprolit. Hasil XRD menunjukkan fasa yang terdapat pada kalsinasi di suhu 450?C yaitu fasa Hematite, Magadiite, dan Quartz sedangkan pada Uncalcinate membentuk fasa Hematite, Awaruite, serta Geotithe. Untuk pengujian menggunakan Atomic Absorbsion Spektrophotometry diperoleh hasil persentase ekstraksi nikel terhadap pengaruh jenis asam dan konsentrasi asam dengan prevalensi sebesar 48, 21% (4 M) pada Asam Sulfat, 41,51% (4 M) pada Asam Fosfat, dan 10,27% (4 M) pada Asam Asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis asam dan konsentrasi asam sangat berpengaruh signifikan terhadap pelindian nikel laterit kadar rendah yang diperoleh dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Untuk jenis asam, Apabila jenis asam yang digunakan adalah asam pekat maka semakin tinggi persentase ekstraksi nikel yang didapatkan sedangkan untuk konsentrasi asam, apabila semakin tinggi konsentrasi pelarut yang digunakan maka hasil dari persentase ekstraksi nikelnya akan semakin tinggi.