This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Dwiyantoro, Bambang Arip
Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Studi Numerik Air Cooling dengan Perforated Straight Fins Heat Sink pada Central Processing Unit (CPU) Ginting, Abelovsky Emmanuel. G; Dwiyantoro, Bambang Arip
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.127283

Abstract

Di era digitalisasi ini dibutuhkan prosesor (CPU) yang cepat untuk memenuhi kebutuhan komputasi, namun prosesor yang cepat dapat menghasilkan temperatur yang tinggi. Dengan teknik pendinginan air cooling, heatsink dapat membantu dalam mendinginkan prosesor dengan bantuan blower/kipas. Dilakukan studi numerik untuk meninjau terkait distribusi temperatur pada heatsink dengan perforated fin, pengaruh jumlah lubang, dan pengaruh kecepatan inlet terhadap temperatur CPU. Dalam penelitian ini digunakan regular fin dan perforated fin dengan 6, 10, dan 14 lubang dengan variasi kecepatan udara pada inlet sebesar 1, 1.5, 2, 2.5, dan 3 m/s. Hasil simulasi menunjukkan bahwa distribusi temperatur di model perforated fin lebih tinggi dibandingkan dengan model regular fin. Kecepatan udara inlet juga berperan dalam penurunan temperatur CPU, dimana semakin tinggi kecepatan udara inlet, maka semakin menurun pula temperatur CPU. Lubang dan kecepatan inlet juga mempengaruhi koefisien konveksi, dimana berdasarkan hasil simulasi, pada kecepatan 3 m/s, koefisien konveksi tertinggi terjadi pada perforated fin dengan 14 lubang, sedangkan koefisien konveksi terendah terjadi pada regular fin.
Studi Pengaruh Rasio Co-firing Bahan Bakar Batubara dan Biomassa Tertorefaksi Terhadap Performa Boiler Tampubolon, Gerald Nicholaus; Dwiyantoro, Bambang Arip
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.128337

Abstract

Co-firing merupakan salah satu cara untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (batubara) diganti dengan biomassa. Akan tetapi co-firing dapat menyebabkan penurunan performa pada pembangkit. Salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan ini adalah dengan menggunakan biomassa yang telah diolah terlebih dahulu lewat proses heat-treatment yaitu biomassa tertorefaksi. Pada penelitian ini analisa pengaruh biomassa tertorefaksi terhadap performa pembangkit dengan menggunakan Cycle Tempo. Variasi yang dilakukan adalah rasio batubara low rank coal dengan biomassa. Biomassa yang digunakan ada empat; dua merupakan biomassa non-torefaksi (sawdust dan coconut shell) dan biomassa tertorefaksi (torrefied sawdust dan coconut charcoal). Penelitian ini dilakukan dengan variasi biomassa berupa 1%, 3%, 5%, 7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan biomassa tertorefaksi menghasilkan peningkatan performa pada pembangkit. Performa terbaik ditunjukkan pada biomassa tertorefaksi yaitu coconut charcoal pada rasio co-firing 7%. Dengan performa pembangkit sebagai berikut, peningkatan efisiensi boiler yang semula bernilai 85.03% menjadi 85.51% dan penurunan NPHR yang semula bernilai 2171,66 menjadi 2159,6. Peningkatan performa pembangkit yang diakibatkan oleh penggunaan biomassa tertorefaksi memungkinkan untuk implementasi co-firing pada rasio yang lebih tinggi.
Studi Numerik Pengaruh Baffle Spacing Jenis Double Segmental terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan Panas pada Shell And Tube Heat Exchanger Indrastoto, Dimas Naryama; Dwiyantoro, Bambang Arip
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i1.134100

Abstract

Masalah Heat exchanger di PLTA disebabkan oleh air sungai sebagai fluida pendingin terpengaruh oleh kondisi lingkungan sehingga dapat menyebabkan fouling. Salah satu cara mengatasi dengan menggunakan model double segmental baffle karena menghasilkan lebih banyak turbulensi yang dapat mengurangi terdepositnya fouling. Akan tetapi, standar TEMA ataupun pendekatan teoritis tidak mengatur secara spesifik untuk model tersebut sehingga harus dicari konfigurasi yang optimal. Dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui pengaruh baffle spacing terhadap aliran fluida, perpindahan panas, dan pressure drop STHX dengan jenis double segmental baffle. Penelitian studi numerik CFD menggunakan ANSY Fluent dengan memvariasikan jarak baffle 55 mm, 45 mm, dan 35 mm pada 90 mm diameter shell dengan mass flow rate fluida shell divariasikan 0.5 kg/s, 1 kg/s, dan 2 kg/s sedangkan mass flow rate fluida tube konstan 0.85 kg/s. Hasil simulasi CFD menunjukkan terdapat pengaruh pada turbulensi dan kecepatan pada baffle. Semakin kecil baffle spacing akan menghasilkan vortex dan streamline yang lebih kecil sehingga terjadi peningkatan kecepatan aliran pada cross flow split baffle dan central baffle. Terjadi peningkatan kecepatan aliran rata-rata sebesar 0.9% pada spacing 45 mm dan 2.5% pada spacing 35 mm terhadap spacing 55 mm. Semakin kecil baffle spacing berpengaruh pada perpindahan panas dengan meningkatnya heat transfer coefficient. Variasi mass flow rate menghasillkan peningkatan h lokal rata-rata overall sebesar 6.26% pada spacing 45 mm dan 12.67% pada spacing 35 mm terhadap spacing 55 mm. Adapun pengecilan baffle spacing berpengaruh pada peningkatan pressure drop. Pada pressure drop lokal, variasi mass flow rate mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3.1% pada spacing 45 mm dan 9% pada spacing 35 mm terhadap spacing 55 mm. Pada pressure drop overall, mengalami peningkatan rata-rata pada spacing 45 mm sebesar 21.43% dan 47.07% pada spacing 35 mm terhadap spacing 55 mm.