Wakatobi merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara dan ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Unggulan berdasarkan Perpres No. 3 Tahun 2016. Wakatobi memiliki beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi serta terkenal dengan keindahan bawah laut. Terletak di Taman Nasional Wakatobi, terdapat 750 dari total 850 karang atol di seluruh dunia. Selain itu, Wakatobi memiliki beberapa kuliner yang menjadi ciri khas. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menawarkan desain floating restaurant yang dapat menunjang pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Wakatobi. Floating restaurant didesain untuk menikmati makanan khas Wakatobi sambil menikmati keindahan bawah laut Wakatobi. Payload luasan yang didesain sebesar 1506.4 m2 untuk 60 orang pengunjung dan 28 orang crew. Setelah melakukan analisis teknis didapatkan ukuran utama floating restaurant yaitu LOA : 40 m; B : 16 m; H : 5.4 m; dan T : 3.2 m. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain Lines Plan, General Arrangement, Safety Plan, model 3D serta Zinc Anode Arrangement. Material underwater sightseeing yang digunakan adalah acrylic dengan berat total sebesar 16.49 ton. Floating restaurant dibangun dengan biaya pembangunan sebesar Rp 26,317,396,469.47 dan biaya operasional Rp16,227,814,712. Hasil perhitungan kelayakan investasi didapatkan untuk nilai Net Present Value (NPV) Rp 49,168,782,351.92, nilai Internal rate return (IRR) 36%, dan payback period selama 4 Tahun 1 Bulan 0 Hari.