Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pesan Dakwah Berbahasa Madura Musleh oleh Adnan Perspektif Jum'ah Amin 'Abdul Aziz Nurfanisa, Febri Ana; Aziza, Nurul; Yusrin, Yusrin; Husnan, Moch; Irvan, Mohammad; Aziz, Moh Ali; Yaqin, Ainul
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 6 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v6i1.119

Abstract

Penelitian ini akan memaparkan isi pesan dakwah dalam konteks Bahasa Madura. Mayoritas pendakwah Bahasa Madura menyelipkan humoris dalam pesan dakwahnya, tapi, dakwah yang dibawakan tetaplah monoton. Sebagaimana, ditemui secara langsung mau pun via youtube, tidak sedikit pendakwah yang hanya menjual humorisnya saja, dan mitra dakwah tidak dapat mengambil isi pesan yang terkadung. Hal ini berdasarkan pendangan orang banyak. Penulis menemukan adanya satu pendakwah berceramah menggunakan Bahasa Madura. Pendakwah ini selalu meningkatkan topik materi, dan diwarnai dengan jenaka. Pendakwah tersebut adalah Musleh Adnan. Penyajian ini akan disajikan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Ceramah Musleh Adnan akan dianalisa menggunakan teori prinsip Jum’ah Amin Abdul Aziz. Hasil dari penelitian ini ditemukan sembilan prinsip dakwah Jum’ah Amin Abdul Aziz dari sepuluh teori prinsipnya. Saran dari penelitian ini yaitu, penulis berharap kepada para pendakwah agar lebih meningkatkan topik materi dakwah yang dikemas dengan humoris harus tetap sesuai dengan prinsip dakwah Jum’ah Amin Abdul Aziz, karena, prinsip dakwah ini dapat meningkatkan kompetensi para pendakwah di Indonesia.
Prinsip Qoulan Maysuro dalam Ceramah Gus Iqdam Perspektif Tfsir Asyarowi Firdaus, Salsabil Fadilah; Pinanditha, Senja Elling; Qolbiyah, Syifaul; Islam, Muhammad Syamsuddinil; Aziz, Moh Ali; Yaqin, Ainul
Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jimik.v6i1.1164

Abstract

This research examines the principles of qaulan maysura in Gus Iqdam's lectures through the Tafsir Asy-Sya'rawi approach, with a focus on its relevance and application in contemporary da'wah. Qaulan maysura or "gentle words" is a communication ethic recommended in the Koran, which emphasizes the importance of gentleness, friendliness and ease in conveying religious messages. The research method used is content analysis, with a focus on Gus Iqdam's lecture videos on YouTube as the main source, supplemented with references from various sources of commentary and da'wah literature. Through analysis of Tafsir Asy-Sya'rawi, this article explains the concept of qaulan maysura and how this tafsir enriches understanding of empathetic and effective da'wah communication. Gus Iqdam's lecture was chosen as a case study because his communication style reflects the values of qaulan maysura, making him a representative example. The results of this research emphasize the importance of the principles of polite communication in da'wah and show the relevance of Tafsir Asy-Sya'rawi in explaining these values, which are useful for preachers in various social contexts.
Pesan Dakwah Berbahasa Madura Musleh oleh Adnan Perspektif Jum'ah Amin 'Abdul Aziz Nurfanisa, Febri Ana; Aziza, Nurul; Yusrin, Yusrin; Husnan, Moch; Irvan, Mohammad; Aziz, Moh Ali; Yaqin, Ainul
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 6 No 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v6i1.119

Abstract

Penelitian ini akan memaparkan isi pesan dakwah dalam konteks Bahasa Madura. Mayoritas pendakwah Bahasa Madura menyelipkan humoris dalam pesan dakwahnya, tapi, dakwah yang dibawakan tetaplah monoton. Sebagaimana, ditemui secara langsung mau pun via youtube, tidak sedikit pendakwah yang hanya menjual humorisnya saja, dan mitra dakwah tidak dapat mengambil isi pesan yang terkadung. Hal ini berdasarkan pendangan orang banyak. Penulis menemukan adanya satu pendakwah berceramah menggunakan Bahasa Madura. Pendakwah ini selalu meningkatkan topik materi, dan diwarnai dengan jenaka. Pendakwah tersebut adalah Musleh Adnan. Penyajian ini akan disajikan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Ceramah Musleh Adnan akan dianalisa menggunakan teori prinsip Jum’ah Amin Abdul Aziz. Hasil dari penelitian ini ditemukan sembilan prinsip dakwah Jum’ah Amin Abdul Aziz dari sepuluh teori prinsipnya. Saran dari penelitian ini yaitu, penulis berharap kepada para pendakwah agar lebih meningkatkan topik materi dakwah yang dikemas dengan humoris harus tetap sesuai dengan prinsip dakwah Jum’ah Amin Abdul Aziz, karena, prinsip dakwah ini dapat meningkatkan kompetensi para pendakwah di Indonesia.
Manifestation of Religious Moderation in Multicultural Metropolitan Community Surabaya Masruroh, Sayidah Afyatul; Mutmainah, Siti; Juanita, Vita; Aziz, Moh Ali; Huda, Sokhi
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol. 5 No. 1 (2022): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v5i1.1461

Abstract

This article describes the manifestation of religious moderatism in the Surabaya urban multicultural community. This study aims to reveal symbol of religious moderatism, involvement of figures in the practice of religious moderatism, religious rituals, and social values are manifested from the attitude of religious moderatism in the Surabaya urban multicultural community. The results of this study show that the religious tolerance that exists in multicultural and multi-religious communities in Surabaya is reflected in the manifestation of religious moderatism in the form of specific symbols shown by the people of Surabaya in social interaction. In addition, the involvement of community leaders, religious leaders, and regional leaders who work together to strengthen religious moderation also are needed. The attitudes and behaviour of Surabaya people in interacting with the multi-religious community. The Last, namely the form of values that appear in the civilized, balanced, tolerant behaviour of Surabaya people, deliberation, prioritizing priorities, spreading peace, dynamic and innovative, firm, the principle of equality, always taking the middle way or wasathiyyah. This study argues that the synergy of all parties plays an essential role in the growth, preservation, and development of religious moderatism in a multicultural metropolitan society.