Pengukuran pergerakan bumi dengan menggunakan sistem GPS telah menjadi bagian penting dalam pemahaman deformasi kerak bumi yang berkaitan dengan aktivitas seismik. Dalam penelitian ini dilakukan uji  signifikansi dari stasiun GPS yang beroperasi secara kontinu dan periodik dalam mengidentifikasi pergerakan koseismik gempa Pesisir Barat pada 10 Maret 2020 (M5,8)  dan gempa Bengkulu pada 19 Agustus 2020 (M6,8). Pengolahan data GPS menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK yang bertujuan  untuk mendapatkan koordinat dan nilai pergeseran koseismik. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata titik tidak menunjukan pergeseran secara signifikan baik dari data GPS kontinu maupun data GPS periodik. Terdapat satu titik pengamatan yang menunjukkan  pergeseran secara signifikan yaitu stasiun pengamatan PRKB yang menunjukkan  pergeseran sebesar ~2-3 mm. Uji signifikansi dipengaruhi oleh nilai pergeseran koseismik dan standar deviasinya yang dipengaruhi mekanisme gempa. Uji signifikansi dari pengamatan stasiun GPS menunjukkan  tidak terdapat perbedaan baik dari data GPS secara kontinu maupun GPS secara periodik pada uji signifikansi karena  gempa yang diamati relatif kecil sehingga menghasilkan pergeseran koseismik yang relatif kecil.