Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Temperature and pH Optimization of Chitin from Shrimp Skin as Adsorbent for Textile Dye Waste Manik, Melani Indah Sari; Satyantini, Woro Hastuti; Mubarak, Ahmad Shofy
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 12 No. 1 (2024): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i1.10768

Abstract

Textile waste consists of insoluble solid particles, salts, dyes and heavy metals and is very difficult to degrade. Chitin derived from shrimp waste has the potential to overcome textile waste in chitin that causes environmental pollution through more economical absorption and easily available raw materials. Factors that improve adsorption performance include pH and temperature. This study was conducted to determine the effect of temperature, pH, and a combination of temperature and pH treatments on the ability of chitin to adsorb textile dye waste. The parameters observed were temperature, pH, combination of temperature and pH, functional groups (FTIR), chitin structure (SEM), and heavy metal test (AAS). Data analysis of statistical test results using two-way Analysis of Variance (ANOVA) followed by Duncan's further test. The ANOVA test results showed that the incubation treatment of temperature, pH, and a combination of different temperature and pH treatments resulted in (p < 0.05). This shows that incubation temperature and pH have an effect (significantly different) on the adsorption of chitin as an adsorbent on dyes. The results of Duncan's test showed that the best chitin adsorption was obtained in temperature incubation at 50°C (A3), incubation at pH 3 (B1), and the best combination adsorption at 50°C and pH 3 of 1,091±0.007a ppm.
DEGRADASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN TELUK BANTEN, PROVINSI BANTEN Limbong, Mario; Telussa, Riena F.; Patanda, Mercy; Manik, Melani Indah Sari; Amri, Khairul
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.3.2024.136 - 148

Abstract

Perikanan tangkap di Teluk Banten didominasi oleh perikanan skala kecil, dimana intensitas penangkapan dan penggunaan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan diduga menyebabkan degradasi daerah penangkapan ikan. Selain itu, aktivitas daratan memberikan dampak yang negatif terhadap kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas perairan dan intensitas penangkapan, serta menentukan tingkat degradasi daerah penangkapan ikan di perairan Teluk Banten. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dan wawancara. Data kualitas perairan dianalisis secara deskriptif berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Data perikanan tangkap yang ramah lingkungan diambil secara langsung dan dianalisis berdasarkan kriteria Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Status degradasi DPI ditentukan melalui pembobotan gabungan kondisi kualitas perairan dan perikanan tangkap yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas perairan Teluk Banten masih dalam kondisi baik untuk kehidupan biota, walaupun parameter kecerahan dan salinitas belum sesuai dengan baku mutu air laut. Alat penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Teluk Banten didominasi oleh jenis alat tangkap yang bersifat ramah lingkungan, seperti gillnet, pancing ulur, bagan perahu, dan bubu. Perairan Teluk Banten sudah terjadi degradasi daerah penangkapan ikan kategori ringan yaitu sekitar 58% yang diakibatkan oleh intensitas penangkapan dan penggunaan alat tangkap jaring arad. Pemanfaatan ruang laut untuk perikanan tangkap di Teluk Banten cukup tinggi sekitar 0,43 km2 untuk setiap unit penangkapan ikan.