Peningkatan arus petikemas di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang mencapai 1,5 juta TEUs pada tahun 2024 menimbulkan tantangan kapasitas di area Container Yard internasional. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan kebutuhan tambahan lahan hingga tahun 2029 guna mengantisipasi pertumbuhan volume perdagangan. Metode ARIMA digunakan untuk memprediksi throughput petikemas karena menunjukkan tingkat akurasi tertinggi dibandingkan metode lainnya. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2029 arus ekspor diperkirakan mencapai 1.784.316 TEUs dan impor 2.270.531 TEUs. Berdasarkan analisis kebutuhan lahan, dibutuhkan tambahan lahan seluas 3.191 hektar untuk menghindari kemacetan operasional. Temuan ini memberikan rekomendasi strategi bagi pengelola pelabuhan dalam merencanakan investasi infrastruktur yang tepat, sehingga TPS dapat terus mempertahankannya sebagai hub logistik utama di Indonesia Timur.