Struktur sosial lokal dipengaruhi secara signifikan oleh kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pendidikan kolonial memengaruhi pembentukan hierarki sosial, memperluas kesenjangan kelas, dan mempengaruhi mobilitas sosial di kalangan masyarakat pribumi. Kebijakan yang awalnya bertujuan untuk mencetak pegawai administrasi kolonial terbatas pada kalangan elit pribumi, menghasilkan lapisan baru dalam masyarakat yang dikenal sebagai priyayi. Belanda memperkuat stratifikasi sosial dengan membagi akses pendidikan berdasarkan status sosial. Ini menciptakan perbedaan yang lebih tajam antara kelompok elit dan rakyat jelata. Dokumen kebijakan pendidikan dan laporan kolonial dipelajari dalam penelitian ini, yang menggunakan pendekatan historis-kritis. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem pendidikan kolonial tidak hanya membantu Belanda mengontrol ekonomi dan politik, tetapi juga menciptakan struktur sosial yang menguntungkan para elit lokal dan melemahkan keharmonisan masyarakat tradisional. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam emahami dinamika kolonialisme Belanda dan pengaruhnya terhadap tatanan sosial dibidang pendidikan Indonesia.