Penelitian ini mengkaji gangguan kesehatan mental di kalangan mahasiswa tingkat akhir di Universitas Almarisah Madani. Meskipun gangguan kesehatan mental dapat berdampak signifikan pada kehidupan individu, masih sering diabaikan dan dianggap tabu. Data menunjukkan ketidakseimbangan antara jumlah penderita gangguan jiwa dan ketersediaan tenaga profesional kesehatan mental di Indonesia. Fokus penelitian adalah pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Almarisah Madani yang rentan mengalami tekanan dan stres tinggi akibat tuntutan akademik seperti tugas akhir, dan persiapan memasuki dunia kerja. Tujuan utama penelitian adalah mengidentifikasi gejala awal gangguan kesehatan mental, khususnya depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Metode Forward Chaining digunakan untuk menganalisis gejala yang dilaporkan oleh mahasiswa dan menghasilkan kesimpulan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem berhasil mengidentifikasi gejala awal depresi, kecemasan dan stress dengan baik, memberikan hasil yang akurat dan relevan bagi mahasiswa. Hasil ini juga menunjukkan bahwa metode Forward Chaining yang digunakan efektif dalam mengkaji pola gejala pada responden, dan berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk mendeteksi gangguan mental lainnya