Kerang hijau merupakan organisme laut yang terancam karena kontaminasi logam berat seperti timbal dan tembaga yang ada pada perairan Teluk Lampung. Selain mengancam organisme kerang, logam berat juga menjadi ancaman bagi organisme simbion. Bakteri yang terpapar logam berat secara terus menerus nantinya akan bisa beradaptasi (resistansi) dengan cemaran logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bioakumulasi kerang hijau asal Teluk Lampung dan menguji kemampuan resistensi bakteri simbion terhadap logam berat timbal (Pb) dan tembaga (Cu) serta melakukan identifikasi molekular untuk mengetahui jenis dari bakteri simbion yang terpilih. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kandungan logam berat pada sampel air dan kerang hijau kemudian diisolasi bakteri simbionnya dan diseleksi menggunakan media Luria Bertani agar dengan menambahkan konsentrasi logam berat, kemudian diuji tingkat ketahanannya terhadap logam berat Pb dan Cu yang ditambahkan terus menerus dari konsentrasi 100 ppm sampai 1000 ppm hingga bakteri tidak dapat tumbuh lagi secara maksimal. Setelah itu, dilakukan identifikasi molekular untuk mengetahui jenis bakteri dan direkonstruksi untuk melihat kedekatan molekular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air dan kerang hijau telah melebihi baku mutu dan isolat bakteri resisten terhadap logam berat Pb pada kisaran 100-1000 ppm dan logam berat Cu pada kisaran 100-700 ppm. Identifikasi molekular terhadap sampel terpilih yaitu STL09 dan STL11 menunjukkan bahwa bakteri simbion merupakan jenis dari spesies bakteri Bacillus sp.