Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ANTHROPOS: JURNAL ANTROPOLOGI SOSIAL DAN BUDAYA (JOURNAL OF SOCIAL AND CULTURAL ANTHROPOLOGY)

Makna Upacara Adat Perkawinan Budaya Melayu Deli Terhadap Kecerdasan Emosional Siti Aisyah
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 4, No 1 (2018): Anthropos
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v4i1.10023

Abstract

Kecerdasan emosi adalah kemampuan individu untuk  memantau dan mengendalikan perasaan diri sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Perkawinan adalah sebuah institusi sosiobudaya dalam kebudayaan Melayu, yang berfungsi utama untuk melanjutkan generasi umat Melayu agar berkembang dan mengikuti sunatullah. Ini juga sejalan dengan konsep Tidak Melayu hilang di dunia. Begitu pentingnya perkawinan ini dalam kebudayaan Melayu, sehingga upacaranya sendiri memiliki tahapan-tahapan yang begitu rinci, unik, menarik, dan eksotik. Prosesi ini menuntut kesabaran dan kemampuan menyesuaikan diri dari kedua belah pihak, baik pasangan pengantin maupun keluarga kedua pasangan. Apabila tidak dilandasi dengan kecerdasan emosional yang tinggi maka tidak mustahil, kegagalan dan konflik akan terjadi sebelum pernikahan dilangsungkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat bahwa upacara adat perkawinan Budaya Melayu memiliki makna untuk melatih dan mengembangkan kecerdasan emosional. Metode yang digunakan adalah studi literatur tentang aspek-aspek kecerdasan emosional dengan mengkaitkan beberapa  tahapan upacara perkawinan Budaya Melayu.
Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Ayah Suku Batak Asli Dan Perantauan Yang Tidak Memiliki Anak Laki-Laki Hotrika Simamora; Siti Aisyah
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 3, No 2 (2017): Anthropos
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v3i2.8307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecemasan antara ayah Suku Batak yang asli dan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki, dimana yang menjadi subjek penelitian adalah ayah Suku Batak di Kecamatan Balige dan di Kecamatan Kualuh leidong berjumlah 74 orang Suku Batak asli dan perantauan. Sejalan dengan pembahasan yang ada dalam landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi : Ada perbedaan kecemasan antara ayah Suku Batak asli dengan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki, dengan asumsi  bahwa ayah Suku Batak Toba yang asli lebih tinggi dibandingkan dengan ayah Suku Batak yang perantauan. Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan metode analisis data t Test, hasil penelitian menemukan terdapat perbedaan kecemasan yang signifikan antara ayah Suku Batak asli dan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki. Hasil ini ditunjukkan oleh koefesien nilai t=16.531 dengan nilai p = 0.000. Kecemasan ayah Suku Batak asli yang tidak memiliki anak laki-laki tergolong tinggi, yang dapat dilihat melalui nilai mean hipotetik (92.5) yang lebih kecil dari mean empirik (113.97) . Sedangkan Suku Batak perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki tergolong rendah,yang dapat dilihat dengan mean hipotetik (92.5) lebih besar dari mean empirik (74.11). Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan yang berbunyi ada perbedaan kecemasan antara ayah Suku Batak Asli dan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki, dinyatakan diterima.