This Author published in this journals
All Journal Dentin
Ariska, Nada Putri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS GAMBARAN LEBAR LENGKUNG RAHANG BERDASARKAN ANALISIS PONT PADA SUKU BANJAR USIA 15-18 TAHUN (Tinjauan Kepada Siswa-Siswi SMAN 12 Banjarmasin) Ariska, Nada Putri; Wibowo, Diana; Wardhana, Agung Satria; Dwi Kurniawan, Fajar Kusuma; Sukmana, Bayu Indra
Dentin Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentin.v8i3.14231

Abstract

Background: Malocclusion cases that occur due to improper condition and shape of the jaw are crowded teeth. The prevalence of crowded teeth in South Kalimantan is 11.6%, with 14.2% of them aged 15-24 years. Crowded teeth are caused by the difference between the size of the teeth and the width of the jaw arch, usually the treatment performed is orthodontic treatment that utilizes the growth period. Treatment planning and diagnosis require a measurement of dental and jaw arch width. Measuring the width of the dental and jaw arches can be done by analyzing the study model of the jaw printing results on the patient. Space analysis using the study model most often used in performing treatment and making a diagnosis is Pont analysis. Purpose: This study aims to analyze the description of jaw arch width using Pont analysis in Banjar ethnic aged 15-18 years at SMAN 12 Banjarmasin. Methods: This study is an analytic descriptive study. This study used a cross-sectional approach with a sampling technique using purposive sampling. The sample size was calculated using the Slovin formula. The sample obtained was 82 respondents. Result: The results of this study according to descriptive statistical analysis showed that the mean value of interpremolar width was 36.7 ± 2.9 mm and the mean value of intermolar width was 46.6 ± 3.1 mm. Conclusion: Based on the research conducted, it can be concluded that more respondents have interpremolar width and intermolar width greater than Pont's analysis.Keywords : Banjar Ethnic, Pont Analysis, Jaw Arch Width ABSTRAK Latar Belakang: Kasus maloklusi yang terjadi karena kondisi dan bentuk rahang yang kurang tepat salah satunya adalah gigi berjejal.Prevalensi gigi berjejal di Kalimantan Selatan sebesar 11,6%, dengan 14,2% diantaranya berusia 15-24 tahun. Gigi berjejal disebabkan oleh karena adanya perbedaan antara ukuran gigi dengan lebar lengkung rahang, biasanya perawatan yang dilakukan adalah perawatan orthodonti yang memanfaatkan masa pertumbuhan. Rencana perawatan dan penegakan diagnosis membutuhkan suatu pengukuran lebar lengkung gigi dan rahang. Pengukuran lebar lengkung gigi dan rahang dapat dilakukan dengan cara menganalisis model studi hasil pencetakan rahang pada pasien. Analisis ruang menggunakan model studi yang paling sering digunakan dalam melakukan perawatan dan menegakkan diagnosis adalah analisis Pont. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran lebar lengkung rahang menggunakan analisis Pont pada suku Banjar usia 15-18 tahun di SMAN 12 Banjarmasin. Metode: Studi ini merupakan studi deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin. Sampel yang didapatkan sebanyak 82 responden. Hasil: Hasil penelitian ini menurut analisis statistik deskriptif menunjukkan rata-rata lebar interpremolar adalah 36,7 ± 2,9 mm dan rata-rata lebar intermolar adalah 46,6 ± 3,1 mm. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang memiliki lebar interpremolar dan lebar intermolar lebih besar daripada analisis Pont.Kata kunci : Suku Banjar, Analisis Pont, Lebar Lengkung Rahang