Yogyakarta memiliki berbagai jenis wisata, mulai dari wisata alam, religi, sejarah, pendidikan, hingga budaya. Di antara daya tarik tersebut, museum menjadi salah satu destinasi yang digemari oleh wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Museum Muhammadiyah dalam meningkatkan minat pengunjung melalui media sosial Instagram. Instagram dipilih sebagai platform utama karena kemampuannya memfasilitasi promosi dan pemasaran aktivitas museum secara efektif melalui konten visual yang menarik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengandalkan data primer dan sekunder. Kerangka teori yang digunakan adalah The Circular of Social Media (SOME), yang mencakup empat tahapan: Share, Optimize, Manage, dan Engage. Hasil analisis menunjukkan bahwa Museum Muhammadiyah telah menerapkan keempat tahap tersebut melalui strategi kontennya, yaitu berbagi informasi edukatif dan promosi (share), optimalisasi pesan dengan visual menarik (optimize), pengelolaan akun secara konsisten (manage), serta interaksi aktif dengan audiens (engage). Temuan dari wawancara mendalam menegaskan bahwa integrasi elemen-elemen SOME secara konsisten telah berhasil meningkatkan daya tarik museum di mata pengunjung potensial. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model SOME dalam strategi komunikasi pemasaran media sosial efektif dalam meningkatkan minat kunjungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi institusi lain untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran dalam mencapai tujuan promosi dan peningkatan daya tarik institusi.Kata kunci : Instagram, Komunikasi Pemasaran, Museum Muhammadiyah, Pengunjung