Kelapa sawit sebagai hasil perkebunan terbesar di Indonesia, sering kali menemui masalah dalam produksinya yang diakibatkan oleh serangan jamur Ganoderma boninense. Jamur Ganoderma boninense mengakibatkan banyak kematian terhadap tanaman kelapa sawit akibat deteksi yang terlambat. Salah satu upaya untuk mendeteksi tahap awal infeksi tanaman adalah dengan pendekatan ultrasound. Metode ultrasound dapat mendeteksi kondisi kesehatan tanaman sakit dan mengalami stres melalui suara berfrekuensi tinggi yang dikeluarkan. Untuk memperoleh informasi yang akurat dari suara frekuensi tinggi tersebut, diperlukan teknik ekstraksi fitur yang tepat. Salah satunya menggunakan wavelet transform untuk menganalisis sinyal dan memecahnya menjadi komponen lebih detail pada skala waktu yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan wavelet transform dalam deteksi kesehatan pada bibit tanaman sawit. Pengumpulan dataset dilakukan dengan cara merekam tanaman dengan sensor ultrasound selama 3 jam sehari dalam 7 hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi testing menggunakan dataset, sebesar 55% sebelum diterapkan wavelet transform. Setelah wavelet diterapkan, akurasi meningkat menjadi 98%. Selain itu, akurasi terhadap deteksi secara langsung pada tanaman berhasil didapatkan 60% dengan waktu untuk mendeteksi kesehatan tanaman adalah 20 detik. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan wavelet transform pada sinyal ultrasound adalah pendekatan yang efektif untuk melakukan deteksi terhadap kesehatan bibit tanaman sawit.