Pandemi COVID-19 berimplikasi terhadap kualitas hidup masyarakat, tak terkecuali di Rungkut, Surabaya. Hal tersebut diperparah dengan masifnya penggunaan kendaraan bermotor yang menambah polusi serta memperbanyak biaya transportasi yang dikeluarkan sehingga memperbesar dampak negatif terhadap sistem perkotaan yang seharusnya menciptakan sistem yang lebih tanggap, efisien, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan tersebut. Oleh karenanya terdapat urgensi yang jelas untuk mewujudkan distribusi sarana dan prasarana ke dalam unit yang lebih kecil, yang salah satu pencapaiannya dengan konsep 15-Minutes City. Penelitian ini menggunakan Content Analysis dan Network Analysis secara berurutan untuk mengidentifikasi jenis fasilitas dan fasilitas serta mengukur keterjangkauan hunian terhadap setiap fasilitas. Ditemukan sebanyak 15 fasilitas yang tergabung ke dalam 7 jenis fasilitas. Penelitian ini menghasilkan bahwa dalam 15 menit terdapat fasilitas-fasilitas yang paling banyak dijangkau dengan berjalan kaki, yaitu: toko kebutuhan sehari-hari, apotek, dan TK serta dengan bersepeda, yaitu: toko kebutuhan sehari-hari, tempat ibadah, dan TK. Harapannya melalui hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan penyediaan fasilitas berdasarkan keterjangkauan beragam moda transportasi, khususnya berjalan kaki dan bersepeda.