Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang sering terjadi pada lansia, terapi non farmakologi yang dapat dilakukan penderita diabetes melitus tipe II adalah relaksasi autogenik dimana penerapannya sangat mudah tidak memakan banyak waktu dan memiliki efek baik dalam menurunkan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini mengevaluasi implementasi dari terapi relaksasi autogenik pada partisipan yang mengalami DM tipe II. Studi kasus ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi, implementasi serta evaluasi keperawatan dan penilaian dengan alat GDS atau glucometer sebelum dan sesudah pemberian terapi relaksasi autogenik. Subjek pada studi kasus yaitu partisipan yang mengalami diabetes melitus tipe II, dan sesuai dengan kriteria inklusi. Studi Kasus dilakukan 21-23 juni 2024 diberikan intervensi dirumah partisipan kelurahan Loa Bakung RT 48. Hasil dari setelah dilakukan implementasi ditemukan bahwa ada pengaruh pemberian terapi relaksasi autogenik untuk menurunkan kadar gula darah tinggi yang dilakukan selama 3 hari berturut, partisipan pertama hari pertama 209 mg/dl pada hari ketiga setelah diberikan intervensi menjadi 197 mg/dl, kemudian partisipan kedua 315 mg/dl menjadi 308 mg/dl pada hari ketiga.