Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Comprehensive Science

Status Sosial Pembudidaya Ikan Di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat Bery Putriani, Rizha; Syandri, Hafrijal; Junaidi, Junaidi
Journal of Comprehensive Science Vol. 1 No. 5 (2022): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v1i5.129

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis tentang status sosial pembudidaya ikan di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei- Juni 2018 dengan metode survey yaitu wawancara terstruktur menggunakan kuesioner untuk memperoleh data dari 45 pembudidaya ikan yang dipilih secara acak dari 3 nagari: Sinuruik, Talu, dan Kajai. Data yang diperoleh ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Dari 45 responden, mayoritas 82,22% pembudidaya ikan berjenis kelamin laki-laki, 33,33% berusia 41-50 tahun. 53,33% anggota rumah tangga sebanyak 3-5 orang, dan 40% tingkat pendidikan adalah lulusan SMP. Pendapatan setiap siklus panen berkisar antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 (48,89%). Pendapatan terbesar yaitu dari kegiatan pembudidaya ikan dan pedagang Rp. 4.441.986 per siklus panen ikan dan terkecil dari pegawai dan pembudidaya ikan yaitu Rp.1.180.000 per siklus panen ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status sosial tertinggi yaitu dari tipe pedagang dan pembudidaya ikan. Dari segi tingkat keberhasilan budidaya ikan di Kecamatan Talamau yaitu adanya kepemilikan kolam milik sendiri dengan jumlah kolam 1-2 kolam (44,44%), jenis ikan yang dibudidayakan paling banyak adalah ikan mas (51,11%), tingkat produksi ikan paling banyak yaitu < 100 kg (51,11%) dan luas kolam paling banyak < 30m2 (53,33%). Dari segi manajemen bibit ikan yang mudah diperoleh dari BBI Talamau, modal pribadi, informasi budidaya diperoleh dari sesama pembudidaya dan dari segi pemasaran ikan hasil budidaya diambil langsung oleh toke ikan. Kendala yang dihadapi pembudidaya yaitu harga pakan yang cukup mahal berkisar antara Rp. 9.000-10.000/kg, ketersediaan benih kurang memadai serta modal yang masih minim. Berdasarkan analisis SWOT, pengembangan budidaya ikan di Kecamatan Talamau lebih baik memakai metode strategi agresif.