Masyarakat yang beranggapan bahwa dengan menggunakan KB MOP (Medis Operasi Pria) ini mereka khawatir akan dampak yang ditimbulkannya sepeti takut tidak bisa memiliki anak lagi dan takut saat dioperasi, hal ini disebabkan informasi tentang dampak vasektomi kurang mendapat perhatian sehingga mereka menjadikan alasan tersebut untuk menolak divasektomi.Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam program keluarga berencana MOP di Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan jenis deskriptif-kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Setelah data terkumpul, analisis dilakukan dengan menggunakan teknik yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat di Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara pengguna MOP masih rendah, hal ini dapat dilihat segi memberikan dukungan, masyarakat tidak tertarik menggunakan jenis kontrasepsi MOP karena takut saat melakukan operasi pemasangan MOP. Dilihat dari segi mengembangkan peluang masyarakat tidak puas saat setelah melakukan operasi karena program yang diberikan kepada masyarakat tidak sebanding dengan harapan masyarakat. Dan dari segi bertindak bersama, masyarakat tidak tertarik menggunakan metode MOP karena isu-isu negatif yang beredar membuat masyarakat takut dioperasi.