Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

THE MEANING OF ONE-WAY COMMUNICATION IN MUDABBIR FILM BY DIRECTOR ARFEDDIN HAMAS: SEMIOTIC OF ROMAN JAKOBSON Choirunisa, Wanda; Rohanda
Philosophica: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 7 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : English Literature Department, Faculty of Economics, Law, and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/po.v7i2.3540

Abstract

In literary work, there is communication between characters that contains meaning in it. From one of these types of communication there is a type of one-way communication. In this study, the author examined the film Mudabbir which aired on the Gontor TV youtube channel by director Arfeddin Hamas. The theory used by the author in researching this research is Roman Jakobson's semiotics which consists of six aspects, namely sender, receiver, context, code, message, and contact. The method used in this research is qualitative by using the free listening technique. The result of this research shows the meaning behind one-way communication contained in Mudabbir film with Roman Jakobson's semiotic theory includes direction, good advice from the board to its members.
PENERJEMAHAN SETIA DALAM NADHOM SYU’UBUL IMAN KARYA MUHAMMAD TSAQIEF (KAJIAN PENERJEMAHAN SETIA) Robiaah Al Adawiyyah, Annisa Siti; Rohanda
Fashohah : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Arab Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/fsh.v5i1.23296

Abstract

ABSTRAK Penerjemahan pada teks-teks keagamaan sangat dibutuhkan untuk mempermudah memahami isi dari teks tersebut, salah satunya pada nadhom Syu’ubul Iman. Nadhom Syu’ubul Iman merupakan nadhom yang berisi tentang 77 cabang-cabang iman dan Nadhom ini merupakan nadhom karya Syekh Zainuddin bin Ali bin Ahmad Syafi’I al-Kusyaini al-Malibari. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian prinsip metode penerjemahan setia dalam teks terjemahan nadhom tersebut serta keakurasian makna hasil terjemahan dengan teks bahasa sasarannya. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan penerjemahan setia. Adapun data yang didapatkan bersumber dari hasil penerjemahan nadhom Syu’ubul Iman karya Muhammad Tsaqief. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penerjemah mempertimbangkan tiga hal dalam mempertahankan makna dan juga menjaga keakurasian hasil penerjemahan tersebut. Adapun tiga hal tersebut yaitu arti dan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, struktur kalimat dan kaidah kebahasaan. Dan dapat disimpulkan bahwa hasil penerjemahan nadhom Syu’ubul Iman karya Muhammad Tsaqief memiliki kesetiaan dan keakurasian makna dengan teks bahasa sumbernya.
Medan Makna dan Komponen Makna Al-Thaharah dalam Kitab Kasyifatus Saja Aripin, Amalul; Solihin, Ihin; Rohanda
Kode : Jurnal Bahasa Vol. 13 No. 4 (2024): Kode: Edisi Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v13i4.65854

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis medan makna serta komponen makna dalam istilah-istilah yang berkaitan dengan thaharah yang terdapat dalam kitab Kasyifatus Saja karya Syaikh Nawawi al-Bantani. Memahami istilah-istilah Al-Thaharah dengan mengetahui persamaan dan perbedaannya mampu mencegah ambiguitas dan kesalahan dalam pengaplikasiannya. Penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep medan makna dan komponen makna menurut pandangan Abdul Chaer. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan metode simak dilanjutkan dengan teknik catat. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding membedakan (HBB) dan teknik hubung banding menyamakan (HBS). Adapun hasil dari penelitian ini adalah pengelompokan istilah-istilah yang menjadi medan makna al-thaharah ke dalam dua aspek utama yaitu (1) jenis al-thaharah meliputi الاستنجاء, الوضوء, الغسل, التيمم (2) aktivitas al-thaharah meliputi غسل, مسح, الحث, إزالة. Kedua aspek tadi dianalisis menggunakan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya yaitu unsur aktivitas, keadaan dan sifat, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari setiap istilah-istilah.
Qiṣṣatu Kifāḥi Maryama fī Al-Qur’āni Al-Karīmi (Taḥlīlun bi As-Sīmiyā’iyyāti As-Sardiyyati li A. J. Ghrīmāṣ) Maila Nurul Izzati; Rohanda
Lughawiyyat: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol. 8 No. 1 (2025): Lughawiyyat: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Bangil Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/lughawiyyat.v8i1.2447

Abstract

This study aims to analyze the narrative structure of the story of Maryam in the Qur'an using the narrative semiotics theory developed by A.J. Greimas. The story of Maryam, as found in Surah Ali-'Imran (3:35-37, 42-44), Surah At-Tahrim (66:12), Surah Al-Anbiya (21:91), and Surah Maryam (19:16-34), contains profound moral, spiritual, and theological messages. This research employs a qualitative-descriptive approach with a literature review method. Greimas' actantial model is applied to identify actantial functions such as sender, receiver, subject, object, helper, and opponent within the narrative structure. The analysis results indicate that the story of Maryam reflects the spiritual struggle and steadfast faith of a woman chosen by Allah to undertake a significant role in the divine plan. The narrative structure of this story embodies values of submission to Allah, sincerity, and deep faith. By applying Greimas' theory, the meaning within Maryam's story can be analyzed systematically and comprehensively, offering a new perspective in understanding the spiritual narratives of the Qur'an. This study contributes to enriching Qur'anic exegesis through the narrative semiotics approach, which is rarely used in analyzing sacred texts, and provides a more structured understanding of the moral and spiritual messages in the story of Maryam.
Gaya Bahasa Perbandingan Dalam Lagu Hobbo Ganna, Water Elhassas Dan Kalam Eineh ( Kajian Stilistika ) Habibah; Komarudin, R. Edi; Rohanda
Shaut al Arabiyyah Vol 13 No 1 (2025): JURNAL SHAUT AL-'ARABIYAH
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v13i1.57743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa perbandingan dalam lagu Hobbo Ganna, Water Elhassas, dan Kalam Eineh yang dipopulerkan oleh Sherine Abdul Wahab. Fokus utama penelitian ini mencakup simile, metafora, personifikasi, dan depersonifikasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berbasis library research (penelitian kepustakaan). Sifat penelitian ini mengembangkan teori yang sudah ada. Dari hasil penelitian ditemukan penggunaan gaya bahasa perbandingan: gaya bahasa perbandingan simile ditemukan satu lirik lagu, gaya bahasa perbandingan metafora ditemukan tujuh lirik lagu, gaya bahasa perbandingan personifikasi ditemukan sembilan lirik lagu, dan gaya bahasa perbandingan depersonifikasi ditemukan tiga lirik lagu. Dengan begitu, yang paling dominan dalam penelitian ini yaitu gaya bahasa perbandingan personifikasi. Secara keseluruhan, tiga lagu yang dipopulerkan Sherine Abdul Wahab menyampaikan amanat bahwa cinta sejati melibatkan pengorbanan dan kekaguman yang tulus terhadap pasangan
DIRECTIVE ILLOCUTIONARY SPEECH ACTS IN THE BOOK OF BAHRUL ADAB(PRAGMATICS STUDY) Ratu Anti Salimah; Rohanda; Siti Muslikah
Esteem Journal of English Education Study Programme Vol. 8 No. 2 (2025): Esteem Journal of English Education Study Programme
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/zt7sc618

Abstract

This research investigates the directive illocutionary speech acts found in Kitab Bahrul Adab, aiming to reveal the underlying mechanisms of effective communication within classical texts. Employing a qualitative approach, the study yields descriptive insights into both explicit and implicit forms of directives namely commands, requests, invitations, advice, criticism, and prohibitions. A total of fifty directive illocutionary acts are identified and categorized based on their communicative functions, including commanding, advising, insinuating, and threatening. The findings illuminate the pivotal role of directive speech acts in everyday interactions, while also reflecting the embedded moral and sociocultural dimensions inherent in this classical literary work.
STUDI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM SELEKSI ELEKTRONIK PENERIMAAN MAHASISWA BARU PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI DENGAN PENDEKATAN END USER COMPUTING SATISFACTION Alwi, Zulfami; Atoasi, Syahbudin; Syahril Jamil; Mutmainah Juniawati; Komarudin; Rohanda; Tri Cahyanto
Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) Vol 10 No 1 (2025): APRIL
Publisher : Department of Informatics Engineering, Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/instek.v10i1.53782

Abstract

Sistem seleksi elektronik merupakan salah satu metode seleksi yang menerapkan sistem berbasis teknologi informasi. Sistem seleksi diterapkan di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mengingat distribusi layanan yang belum merata, maka perlu dilakukan pengukuran tingkat pemanfaatannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna sistem seleksi elektronik. Pengguna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengawas ujian pada sistem seleksi elektronik penerimaan mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pengguna akhir adalah metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menggunakan instrumen yang mengukur dimensi utama EUCS yaitu Content, Accuracy, Format, Easy of Use, dan Timeliness. Pengukuran tingkat kepuasan menggunakan skala antara 1-5. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai pada semua variabel berada pada rentang 4,38 – 4,69. Dengan demikian secara umum tingkat kepuasan berada pada kategori puas. Oleh karena itu, untuk mencapai tingkat kepuasan yang maksimal perlu memperhatikan berbagai aspek terutama yang berkaitan dengan dimensi accuracy dan timeliness.
Representation of Women's Beauty in the Korean Drama "True Beauty" : A Peircean Semiotics Analysis Setiawan, Shafira Nandya; Rohanda; Gia Ramadhan
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 5 (2025): September 2025 | inprogress
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i5.892

Abstract

This study thoroughly examines the representation of female beauty in the Korean drama True Beauty using Charles Sanders Peirce's semiotic approach. The widespread phenomenon of the Korean Wave (Hallyu) in Indonesia has significantly impacted the construction of beauty standards, often creating social pressure, especially for teenagers and young women. True Beauty, which tells the story of Lim Ju Kyung's struggle to meet appearance expectations, serves as an interesting object for analysis. Utilizing Peirce's triadic framework (representamen, object, and interpretant), this study identifies how visual and verbal signs within the drama construct meaning. The analysis reveals that representamens, such as Ju Kyung's with her bare face, the act of self-makeup, the rejection of her bare face, and social acceptance, collectively refer to the object patriarchal Korean beauty standards demanding fair skin, a high nose bridge, and a slender physique. The resulting interpretants vary on one hand, viewers may perceive beauty as a condition for social acceptance and a source of anxiety, but on the other hand, the drama also presents alternative interpretants highlighting the importance of self- acceptance and resistance to narrow beauty standards. This study concludes that True Beauty not only reproduces dominant beauty norms but also creates space for critique and encourages critical media literacy regarding more inclusive representations of gender and body.
GAYA BAHASA DALAM SYAIR ‘ṢAWT ṢAFĪR AL-BULBUL’ KARYA AL-AṢMAʿĪ (KAJIAN STILISTIKA) Salsabila, Hanifah Annisa; Rohanda; Nurlinah
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL BASTRA EDISI OKTOBER 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v10i4.1818

Abstract

This study aims to reveal how figurative language is used in the poem Ṣawt Ṣafīr al-Bulbul by al-Aṣmaʿī. It is a qualitative research using a descriptive-analytical method. The approach employed in this research is the five-level stylistic analysis theory proposed by Syihabudin Qolyubi. The results of the study show that the poem contains various stylistic features based on the levels of stylistic analysis, namely: (1) Phonological level (Muḥtawiyāt al-ṣawtī): the presence of sound repetition such as ṭab-ṭab, kaʿkʿaʿ, and other rhythmic sounds that create musicality; (2) Morphological level (Muḥtawiyāt al-ṣarfī): forms such as muharwiliy and waylī which are rich in emotional expression; (3) Syntactic level (Muḥtawiyāt al-naḥwī): the use of verbal sentences (jumlah fiʿliyyah) and inversion that contribute to expressive dynamics; (4) Semantic level (Muḥtawiyāt al-dalālī): the use of majāz (metaphor), kināyah (metonymy), and symbolism to convey themes of love and irony; and (5) Imagery level (Muḥtawiyāt al-taṣwīrī): the use of tashbīh (simile), istiʿārah (metaphor), and onomatopoeia to build vivid visual, auditory, and emotional atmospheres. This study demonstrates that al-Aṣmaʿī’s poem combines the power of language and rhythm in a form that is both aesthetic and rich in symbolism.
Analisis Tingkat Kepuasan Peserta Ujian terhadap Layanan Seleksi Masuk PTKIN Tahun 2024 Cahyanto, Tri; Alwi, Zulfahmi; Komaruddin; Rohanda; Jamil, Syahril; Juniawati, Mutmainah; Syahbudin
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1804

Abstract

Penelitian ini menganalisis tingkat kepuasan peserta ujian terhadap layanan seleksi UM-PTKIN dan SPAN-PTKIN tahun 2024. Fokus penelitian adalah mengukur kepuasan peserta serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dengan melibatkan 50.000 responden yang dipilih secara stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala likert lima poin dan wawancara mendalam untuk memperoleh perspektif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82% responden merasa puas atau sangat puas dengan layanan seleksi, terutama pada aspek kemudahan penggunaan sistem, kejelasan informasi, kualitas layanan panitia, dan fasilitas pendukung. Analisis regresi menunjukkan bahwa kejelasan informasi, kemudahan akses sistem, kualitas layanan panitia, dan fasilitas pendukung adalah determinan utama kepuasan. Namun, kelemahan seperti aksesibilitas sistem selama waktu puncak dan kurangnya efektivitas komunikasi melalui media sosial memerlukan perhatian. Temuan ini menegaskan pentingnya inovasi dan peningkatan kualitas layanan seleksi untuk meningkatkan pengalaman peserta serta memperkuat citra institusi. Rekomendasi strategis meliputi optimalisasi kapasitas sistem, pelatihan panitia, dan peningkatan komunikasi berbasis digital.