Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Edunomika (JIE)

STRATEGI KREATIF PERIKLANAN DITENGAH PERSAINGAN PEMASARAN MODERN: STUDI IKLAN PANTENE Pramanenda Sinaga, Mentari Putri; Dima, Rohami Purnamasari
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 4 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i4.15443

Abstract

Abstrak Strategi pemasaran konvensional saat ini sudah tidak relevan di era digital. Masyarakat kini sudah banyak beralih ke media digital dalam mencari informasi, hiburan, dan berbelanja. Pantene menggunakan kesempatan ini untuk mengunggah video produknya pada kanal youtube untuk memperkenalkan produk terbaru berupa kondisioner Miracles Hair Supplement. Studi ini bermaksud untuk membandingkan dua iklan Pantene yang diperankan Maudi Ayunda dan Keanu Abigail untuk menemukan makna tersembunyi dan tujuan iklan yang sebenarnya. Studi ini bermaksud mengkaji kedua iklan menggunaka teori strategi kreatif periklanan (Suyanto, 2005) dan teori semiotik milik Roland Barthes secara kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa iklan kedua menggunakan strategi yang lebih kreatif. Meski kedua iklan mempromosikan produk yang sama dengan konsep iklan yang serupa namun iklan kedua lebih memiliki kekuatan pada unsur Unique Selling Point, Inherent Drama, dan Positioning. Kata Kunci: iklan, pemasaran digital, semiotika Abstract Conventional marketing strategy is irrelevant to be implemented nowadays. People tends to use digital media in searching information, entertainment and shopping. Pantene uses this chance to upload their video on their Youtube account in order to introduce their latest conditioner namely Miracles Hair Supplement. This study aims to compare two Pantene advertisements casted by Maudy Ayunda and Keanu Abigail to discover hidden meaning and purpose of the ads. The study scrutinizes the ads by employing creative advertisement strategy theory (Suyanto, 2005) and semiotic by Roland Barthes qualitatively. The conclusion shows that the second advertisement has more creative strategy. Although both advertisements promote same product with similar concept but the second advertisement shows more powerful Unique Selling Point, Inherent Drama dan Positioning. Keywords: advertisement, digital marketing, semiotics
PENGARUH BRAND AMBASSADOR AKTOR KOREA TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PADA SKINCARE INDONESIA DI KUPANG Pramanenda Sinaga, Mentari Putri; Y. Sahetapy, Stella; Adi, Johan Constantino
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 4 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i4.15448

Abstract

Abstract A brand ambassador must be the representation of image and identity of a brand. They tend to build costumers’ trust to the product in order to create buying transactions. Recently, there are some local skincare brands who hired korean male celebrities to be the face of their products. This phenomenon belongs to a discourse that is engaging to study, since they have brighter skin then Indonesian especially people who come from East of Indonesia. This study aims to investigate the meaning of visual presentation of the brand ambassador on five advertisements and define the customers’ purchase intention. To interprete the advertisements, the authors apply Kress and Van Leewen’s (2006) visual grammar. The authors also conduct a survey to women respondents that will be proceed quantitatively with SPSS 27. Kewywords: Purchase Intention, Brand Ambassador, Visual Grammar, Advertisment, Discourse. Abstrak Seorang duta merek (Brand Ambassador) harus menjadi representasi citra dan identitas merek. Mereka cenderung membangun kepercayaan pelanggan terhadap produk untuk menciptakan transaksi pembelian. Baru-baru ini, beberapa merek perawatan kulit lokal mempekerjakan selebriti pria Korea sebagai wajah produk mereka. Fenomena ini termasuk dalam suatu wacana yang menarik untuk dipelajari, karena mereka memiliki kulit yang lebih cerah daripada orang Indonesia, terutama orang yang berasal dari Timur Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki makna presentasi visual duta merek pada tiga iklan dan menentukan niat beli pelanggan. Untuk menginterpretasi iklan, penulis menerapkan tata bahasa visual Kress dan Van Leewen (2006). Penulis juga melakukan survei kepada responden wanita yang akan diproses secara kuantitatif menggunakan SPSS 27. Kata Kunci: Niat Beli, Duta Merek, Tata Bahasa Visual, Iklan, Wacana.
STRATEGI KREATIF PERIKLANAN DITENGAH PERSAINGAN PEMASARAN MODERN: STUDI IKLAN PANTENE Pramanenda Sinaga, Mentari Putri; Dima, Rohami Purnamasari
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 8 No. 4 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i4.15443

Abstract

Abstrak Strategi pemasaran konvensional saat ini sudah tidak relevan di era digital. Masyarakat kini sudah banyak beralih ke media digital dalam mencari informasi, hiburan, dan berbelanja. Pantene menggunakan kesempatan ini untuk mengunggah video produknya pada kanal youtube untuk memperkenalkan produk terbaru berupa kondisioner Miracles Hair Supplement. Studi ini bermaksud untuk membandingkan dua iklan Pantene yang diperankan Maudi Ayunda dan Keanu Abigail untuk menemukan makna tersembunyi dan tujuan iklan yang sebenarnya. Studi ini bermaksud mengkaji kedua iklan menggunaka teori strategi kreatif periklanan (Suyanto, 2005) dan teori semiotik milik Roland Barthes secara kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa iklan kedua menggunakan strategi yang lebih kreatif. Meski kedua iklan mempromosikan produk yang sama dengan konsep iklan yang serupa namun iklan kedua lebih memiliki kekuatan pada unsur Unique Selling Point, Inherent Drama, dan Positioning. Kata Kunci: iklan, pemasaran digital, semiotika Abstract Conventional marketing strategy is irrelevant to be implemented nowadays. People tends to use digital media in searching information, entertainment and shopping. Pantene uses this chance to upload their video on their Youtube account in order to introduce their latest conditioner namely Miracles Hair Supplement. This study aims to compare two Pantene advertisements casted by Maudy Ayunda and Keanu Abigail to discover hidden meaning and purpose of the ads. The study scrutinizes the ads by employing creative advertisement strategy theory (Suyanto, 2005) and semiotic by Roland Barthes qualitatively. The conclusion shows that the second advertisement has more creative strategy. Although both advertisements promote same product with similar concept but the second advertisement shows more powerful Unique Selling Point, Inherent Drama dan Positioning. Keywords: advertisement, digital marketing, semiotics
PENGARUH BRAND AMBASSADOR AKTOR KOREA TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PADA SKINCARE INDONESIA DI KUPANG Pramanenda Sinaga, Mentari Putri; Y. Sahetapy, Stella; Adi, Johan Constantino
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 8 No. 4 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i4.15448

Abstract

Abstract A brand ambassador must be the representation of image and identity of a brand. They tend to build costumers’ trust to the product in order to create buying transactions. Recently, there are some local skincare brands who hired korean male celebrities to be the face of their products. This phenomenon belongs to a discourse that is engaging to study, since they have brighter skin then Indonesian especially people who come from East of Indonesia. This study aims to investigate the meaning of visual presentation of the brand ambassador on five advertisements and define the customers’ purchase intention. To interprete the advertisements, the authors apply Kress and Van Leewen’s (2006) visual grammar. The authors also conduct a survey to women respondents that will be proceed quantitatively with SPSS 27. Kewywords: Purchase Intention, Brand Ambassador, Visual Grammar, Advertisment, Discourse. Abstrak Seorang duta merek (Brand Ambassador) harus menjadi representasi citra dan identitas merek. Mereka cenderung membangun kepercayaan pelanggan terhadap produk untuk menciptakan transaksi pembelian. Baru-baru ini, beberapa merek perawatan kulit lokal mempekerjakan selebriti pria Korea sebagai wajah produk mereka. Fenomena ini termasuk dalam suatu wacana yang menarik untuk dipelajari, karena mereka memiliki kulit yang lebih cerah daripada orang Indonesia, terutama orang yang berasal dari Timur Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki makna presentasi visual duta merek pada tiga iklan dan menentukan niat beli pelanggan. Untuk menginterpretasi iklan, penulis menerapkan tata bahasa visual Kress dan Van Leewen (2006). Penulis juga melakukan survei kepada responden wanita yang akan diproses secara kuantitatif menggunakan SPSS 27. Kata Kunci: Niat Beli, Duta Merek, Tata Bahasa Visual, Iklan, Wacana.