Abstrak Strategi pemasaran konvensional saat ini sudah tidak relevan di era digital. Masyarakat kini sudah banyak beralih ke media digital dalam mencari informasi, hiburan, dan berbelanja. Pantene menggunakan kesempatan ini untuk mengunggah video produknya pada kanal youtube untuk memperkenalkan produk terbaru berupa kondisioner Miracles Hair Supplement. Studi ini bermaksud untuk membandingkan dua iklan Pantene yang diperankan Maudi Ayunda dan Keanu Abigail untuk menemukan makna tersembunyi dan tujuan iklan yang sebenarnya. Studi ini bermaksud mengkaji kedua iklan menggunaka teori strategi kreatif periklanan (Suyanto, 2005) dan teori semiotik milik Roland Barthes secara kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa iklan kedua menggunakan strategi yang lebih kreatif. Meski kedua iklan mempromosikan produk yang sama dengan konsep iklan yang serupa namun iklan kedua lebih memiliki kekuatan pada unsur Unique Selling Point, Inherent Drama, dan Positioning. Kata Kunci: iklan, pemasaran digital, semiotika Abstract Conventional marketing strategy is irrelevant to be implemented nowadays. People tends to use digital media in searching information, entertainment and shopping. Pantene uses this chance to upload their video on their Youtube account in order to introduce their latest conditioner namely Miracles Hair Supplement. This study aims to compare two Pantene advertisements casted by Maudy Ayunda and Keanu Abigail to discover hidden meaning and purpose of the ads. The study scrutinizes the ads by employing creative advertisement strategy theory (Suyanto, 2005) and semiotic by Roland Barthes qualitatively. The conclusion shows that the second advertisement has more creative strategy. Although both advertisements promote same product with similar concept but the second advertisement shows more powerful Unique Selling Point, Inherent Drama dan Positioning. Keywords: advertisement, digital marketing, semiotics