Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program pendidikan gratis melalui program Pendidikan wajib belajar 12 tahun berdampak terhadap penurunan angka anak putus sekolah di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif, dimana jenis penelitian tersebut menggambarkan secara langsung bagaimana dampak kebijakan Pendidikan gratis tersebut terhadap penurunan angka anak putus sekolah di kota cilegon. Dengan lokasi penelitian pada sekolah-sekolah yang menjadi sampel serta dinas Pendidikan kota cilegon sebagai informan pendukung. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu didapat hasil, Kota Cilegon menjadi wilayah di Provinsi Banten dengan angka anak putus sekolah (ATS) terendah disbanding wilayah lain di Provinsi Banten. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Kota Cilegon konsisten dan serius terhadap dunia Pendidikan, sebagai salah satu contoh, Wali Kota Cilegon yang menerbitkan program sekola maning lur, untuk mengembalikan kembali anak-anak yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah ke sekolah. Namun keberhasilan program tersebut belum terealisasikan dengan optimla, karena masih terdapat anak yang tidak melanjutkan sekolah terutama dari SMP ke SMA. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor ekternal maupun internal, diantaranya faktor lingkungan, motivasi dalam diri anak, pertemanan, ekonomi, keluarga, sarana prasarana, dan akses menuju sekolah.