Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Aktivitas Ekstrak Akar Manis (Glycyrrhiza glabra L.) Sebagai Inhibitor Enzim Alfa Glukosidase Secara In Vitro Fira, Firawati; Agus sangka; nur aAlfia
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 3 (2024): volume 3 Issue 3 2024
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i3.1309

Abstract

Penyakit dengan gangguan metabolisme yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein akibat kerusakan pada sekresi insulin dan kerja insulin disebut diabetes melitus. Akar manis merupakan tanaman dengan polong-polongan yang berasal dari famili Fabaceae . Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol akar manis ( Glycyrrhiza glabra L.) terhadap enzim alfa glukosidase secara in vitro. Metode penelitian ini diawali dengan penyiapan sampel dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% lalu dilakukan uji penghambatan enzim alfa glukosidase menggunakan p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida (pNPG) dan akarbose sebagai pembanding. Potensi suatu senyawa dalam menghambat aktivitas enzim dapat diketahui melalui perhitungan IC 50 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol akar manis ( Glycyrrhiza glabra L.) memiliki nilai IC 50 sebesar 470,354 g/mL dan nilai IC 50 akarbose sebesar 0,241 g/mL. Kata Kunci: Akar Manis; Alfa Glukosidase; IC50
Aktivitas Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.) Sebagai Inhibitor Agregasi Platelet pada Mencit (Mus musculus) Rini, Arini; ayu wandira A Baso Amri; Agus sangka
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 4 No. 1 (2025): Volume 4 issue 1 2025
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v4i1.1362

Abstract

Daun senggani mengandung senyawa flavonoid yang dapat menghambat agregasi platelet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek inhibitor agregasi platelet ekstrak etanol daun senggani (Melastoma malabathricum L.) pada mencit (Mus musculus). Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hewan uji yang digunakan adalah mencit sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok (kelompok kontrol negatif Na-CMC 1%, kolompok ekstrak dosis 140 mg/kg BB, kelompok ekstrak dosis 210 mg/kg BB, kelompok ekstrak dosis 280 mg/kg BB dan kelompok kontrol positif clopidogrel) masing-masing kelompok diberikan perlakuan selama 14 hari dan diukur sesuai dengan parameter. Parameter yang digunakan adalah waktu pendarahan dan waktu koagulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun senggani dosis 280 mg/kg BB memiliki aktivitas yang dapat memperpanjang waktu pendarahan yang berbeda nyata dengan kontrol negatif Na-CMC 1% sedangkan untuk waktu koagulasi ekstrak etanol daun senggani dosis 140 mg/kg BB, dosis 210 mg/kg BB dan dosis 280 mg/kg tidak memiliki aktivitas yang dapat memperpanjang waktu koagulasi yang tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif Na-CMC 1%.
Standardisasi Pengukuran parameter Nonspesifik simplisia dan ekstrak etanol Biji kopi robusta (Coffea canephora Pierre ex A.) zahratul, jannah; rusman; Agus sangka
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Issue 2 2025
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v4i2.1411

Abstract

Standardisasi bahan baku obat (simplisia maupun ekstrak) dimaksudkan untuk menjamin kualitas, keamanan, dan kemanfaatan obat yang akan dibuat. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data parameter non spesifik simplisia dan ekstrak etanol biji kopi robusta (Coffea canephora Pierre ex A.). Standardisasi pengukuran parameter non spesifik simplisia biji kopi robusta meliputi pengujian, kadar air, kadar abu, dan cemaran logam Cd dan Pb. Biji kopi robusta yang telah diolah menjadi simplisia kemudian dilakukan pengujian parameter non spesifik pada simplisia biji kopi robusta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kopi robusta memiliki bobot jenis 1,01 g/mL, kadar air simplisia 9,67% (sesuai standar), namun kadar air ekstrak masih tinggi (23,37%). Kadar abu simplisia 4,35% dan ekstrak 12,82% menandakan kandungan mineral yang wajar, serta susut pengeringan simplisia 9,67% berada dalam batas yang diterima. Namun, kadar cemaran kadmium (Cd) melebihi batas aman, sehingga perlu pengendalian lebih lanjut, sedangkan cemaran timbal masih dalam batas standar.
Toksisitas Subkronis Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Kadar Bilirubin Tikus Putih (Rattus norvegicus) Farliani, Amanda; Agus sangka
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 4 No. 3 (2025): volume 4 issue 3 2025
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v4i3.1889

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas subkronis akibat pemberian berulang ekstrak etanol dari biji alpukat (Persea americana Mill) secara oral. Biji alpukat diketahui mengandung senyawa kimia aktif seperti flavonoid, alkaloid, fenol, dan tanin. Penelitian ini difokuskan untuk mengamati reaksi atau pengaruh ekstrak tersebut pada dosis 700 mg/kg BB, 850 mg/kg BB, dan 1000 mg/kg BB terhadap kadar bilirubin total pada tikus putih (Rattus norvegicus). Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Sebanyak 20 ekor tikus dipisah ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif diberi Na-CMC 1%, sedangkan tiga kelompok lainnya menerima ekstrak biji alpukat sesuai dosis yang ditentukan selama 28 hari berturut-turut secara oral. Kadar bilirubin total dianalisis menggunakan alat Clinical Analyzer PENTRA 400. Hasil menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol biji alpukat pada ketiga dosis tersebut tidak menimbulkan efek toksik subkronis yang signifikan terhadap kadar bilirubin total, karena nilainya setara dengan kelompok kontrol negatif.